1
1

Mayoritas Data Perdagangan Pasar Modal pada Pekan Lalu Bergerak Positif

Bursa Saham Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi – Selama periode 5–9 Juli 2021, data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan mayoritas bergerak pada zona positif. Kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 3,84 persen menjadi Rp11,80 triliun dari Rp11,3 triliun pada pekan sebelumnya. 

Berdasarkan keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 12 Juli 2021, peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi harian bursa sebesar 3,29 persen menjadi 1.201.900 transaksi dari 1.163.664 transaksi pada penutupan pekan lalu. 

Nilai kapitalisasi pasar bursa meningkat 0,46 persen menjadi Rp7.187,64 triliun dari Rp7.154,95 triliun dari pekan sebelumnya. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan meningkat 0,28 persen menjadi 6.039,84 dari 6.023,01 pada pekan sebelumnya. 

Sementara itu, data rata-rata volume transaksi harian bursa mengalami penurunan 1,56 persen menjadi 19,04 miliar saham dari 19,35 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Investor asing pada akhir pekan lalu mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp23,11 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp15,75 triliun.

|Baca juga: KSEI: Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 9 Juta Investor

Selama sepekan terdapat 3 pencatatan perdana saham serta masing-masing 5 obligasi dan sukuk. Pada Senin, 5 Juli 2021, terdapat pencatatan Obligasi Berkelanjutan III PTPP Tahap I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PTPP Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT PP (Persero) Tbk di BEI. Nilai nominal Obligasi yang dicatatkan adalah sebesar Rp1,5 triliun, sedangkan nilai nominal Sukuk yang dicatatakan adalah sebesar Rp500 milar. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi ini adalah idA (Single A) dan sukuk mudharabah adalah idA(sy) (Single A Syariah). Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Kemudian, pada Selasa, 6 Juli 2021, terdapat pencatatan perdana saham PT Bundamedik Tbk. (BMHS) yang merupakan perusahaan tercatat ke-24 di BEI pada tahun 2021. BMHS adalah perusahaan induk dari grup usaha yang bergerak di bidang penyelenggara pelayanan kesehatan. BMHS bergerak pada sektor Healthcare dengan sub sektor Healthcare Equipment & Provider. Adapun Industri dan sub industri BMHS adalah Healthcare Providers.

Pada hari berikutnya, Rabu, 7 Juli 2021, Obligasi Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap III Tahun 2021 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap III Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Aneka Gas Industri Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp238 miliar serta sukuk sebesar Rp244 miliar. Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk obligasi dan sukuk adalah A-(idn) (Single A Minus). Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

|Baca juga: Sepanjang Pekan lalu Pasar Modal Bergerak Fluktuatif 

Sedangkan pada Kamis, 8 Juli 2021, saham PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk. (FLMC) resmi tercatat pada Papan Akselerasi BEI dan merupakan perusahaan tercatat ke-25 di BEI pada tahun 2021. FLMC memiliki kegiatan usaha utama di bidang produksi tisu basah, kain nonwoven dan produk kesehatan lainnya. FLMC bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Nondurable Household Products. Adapun Industri dan sub industri FLMC adalah Personal Care Products.

Pada akhir pekan, yaitu pada Jumat, 9 Juli 2021, saham dan waran PT PAM Mineral Tbk. (NICL) resmi tercatat di Papan Pengembangan BEI. NICL merupakan perusahaan ke-26 yang tercatat di BEI pada tahun 2021. NICL adalah perusahaan pertambangan nikel yang berdiri sejak 2008. NICL bergerak pada sektor dan sub sektor Basic Materials. Adapun Industri dari NICL adalah Metals & Minerals dengan sub industri Diversified Metals & Minerals

Lalu, masih pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan VI Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2021 diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp1,2 triliun dan Rp100 miliar. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk obligasi adalah idAAA (Triple A) dan untuk sukuk adalah idAAA(sy) (Triple A Syariah). Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Kemudian, Obligasi OKI Pulp & Paper Mills I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah OKI Pulp & Paper Mills I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT OKI Pulp & Paper Mills mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp3 triliun dan Rp1 triliun. Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk obligasi adalah idA+ (Single A Plus) dan sukuk adalah idA+(sy) (Single A Plus Syariah). Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.

Tidak hanya itu, Obligasi Berkelanjutan II Barito Pacific Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp750 miliar. Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk obligasi adalah idA (single A). Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Lalu, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PNM Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp2 triliun. Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PNM Tahap I Tahun 2021 adalah idA+(sy) (Single Plus Syariah). Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 46 emisi dari 33 emiten senilai Rp50,31 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 471 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp427,32 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 125 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 150 seri dengan nilai nominal Rp4.290,18 triliun dan US$400,00 juta. EBA sebanyak 11 emisi senilai Rp6,39 triliun. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank BJB Berencana Terbitkan Obligasi Rp1 Triliun
Next Post Kriteria Risiko yang Bisa Ditanggung Asuransi

Member Login

or