1
1

MEDC Siap Lunasi Semua Utang Jatuh Tempo di 2021

Media Asuransi – PT Medco Energi Internasional Tbk mendapatkan peringkat idA+ untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap I tahun 2008 seri A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) seiring dengan rencana emiten berkode saham MEDC itu untuk melunasi utang obligasi senilai Rp282,5 miliar tersebut.

Tak hanya utang obligasi berkelanjutan III Tahap I tahun 2008 seri A, MEDC juga sudah menyiapkan dana untuk melunasi seluruh utang yang akan jatuh tempo pada tahun 2021.

Pefindo melalui keterangan resminya yang dikutip Media Asuransi, Jumat 29 Januari 2021, menjelaskan bahwa obligasi milik MEDC dengan pokok senilai Rp282,5 miliar tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 29 Maret 2021.

Baca juga:

“Perusahaan akan melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tersebut dengan menggunakan kas dari penerbitan obligasi berdenominasi US dollar yang telah ditaruh dalam escrow account,” tulis Pefindo.

Per November 2020, menurut Pefindo, MEDC tercatat memiliki dana segar sebesar US$73,8 juta dari hasil penerbitan obligasi berdenominasi US dollar yang ditujukan untuk melunasi seluruh obligasi yang akan jatuh tempo di 2021.

Efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan Obligor lainnya di Indonesia, adalah kuat.

Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi, dibandingkan dengan efek utang yang peringkatnya lebih tinggi. Tanda Tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.

MEDC adalah perusahaan terbuka, yang bergerak di sektor energi dan sumber daya alam yang terintegrasi, dengan tiga bisnis utama pada bisnis inti pada kegiatan E&P minyak dan gas di Indonesia, Timur Tengah, dan Afrika Utara; pembangkit listrik; dan pertambangan. Selama sembilan bulan pertama tahun 2020 (9M2020), 85,6% dari pendapatan MEDC dihasilkan dari bisnis minyak dan gas, diikuti oleh pendapatan dari sektor pembangkit listrik sebesar 14,1%, dan pendapatan dari jasa sebesar 0,3%.

Pada akhir bulan September 2020, pemegang saham MEDC yaitu PT Medco Daya Abadi Lestari (50,6%), Diamond Bridge Pte Ltd (21,6%), PT Medco Duta (0,2%), manajemen (1,3%), dan publik (26,3%). Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Obligasi WSKT Rp1,2 Triliun Jatuh Tempo, Pefindo Beri Peringkat idBBB
Next Post Kemenkeu Pastikan Dana SWF dari Luar Negeri Bukan Utang Tapi sebagai Equity

Member Login

or