1
1

Mengupas Kinerja Perusahaan Gas Negara (PGAS)

Ilustrasi PGN. | Foto: Ist
Media Asuransi, JAKARTA – Meski membukukan penurunan laba bersih pada kuartal III/2022, kinerja keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dinilai masih sejalan dengan ekspektasi.

Melalui Daily Write Up bertajuk Perusahaan Gas Negara (PGAS IJ) – 9M22 result review: In-line with expectations, analis Mirae Sekuritas Juan Harahap mengatakan PGAS membukukan laba bersih sebesar USD72 juta (-40,3% QoQ;-19,6% YoY) di 3Q22, sehingga laba bersih 9M22 menjadi USD310 juta (+8,6 YoY), sesuai dengan perkiraan dan konsensus masing-masing sebesar 74,6% dan 81,2%.

“Laba bersih yang lebih rendah di 3Q22 didorong oleh penyisihan untuk sengketa pajak sebesar USD3 juta (pembalikan provisi 2Q22 sebesar USD10 juta) dan kerugian selisih kurs sebesar USD3 juta (keuntungan kurs mata uang asing 2Q22 sebesar USD10 juta).”

|Baca juga: IHSG Diperkirakan Mixed, Ajaib Rekomendasikan ANTM, PGAS, KRAS

Dari sisi operasional, jelas Juan, distribusi gas mencatat sedikit penurunan menjadi 880 BBTUD (-0,8% QoQ) di 3Q22, sehingga secara kumulatif sebesar 894 BBTUD (+2,5% YoY) di 9M22.

Selain itu, lifting hulu meningkat pada 3Q22 menjadi 3,1 MMBOE (+5,6% QoQ), yang berarti peningkatan volume 9M22 sebesar 8,3 MMBOE (+32,3% YoY). Kenaikan ini terutama didorong oleh output yang lebih tinggi dari Pangkah karena Pangkah Barat dan Sidayu telah sepenuhnya onstream.

PGAS melalui SAKA akan terus berinvestasi dalam eksplorasi dan pengembangan lapangan, terutama dari aset organik yaitu Pangkah dan Muriah. Perusahaan mengharapkan total capex untuk 2022-2028 di bisnis hulu akan mencapai USD1,5 miliar. Untuk aset Pangkah, PGAS berencana untuk mengebor 4 sumur baru pada tahun 2023.

Juan mencatat bahwa PGAS melalui SAKA akan tetap diuntungkan dari harga minyak yang menguntungkan, karena 45% dari volume lifting berada di bawah Index-linked Contract. Perusahaan mengisyaratkan untuk mempertahankan tingkat produksi pada 30-35 MBOEPD (2021: 29 MBOEPD) pada 2022F untuk memonetisasi harga minyak yang menguntungkan saat ini.

“Kami mengganti rekomendasi Buy kami ke Trading Buy di PGAS dengan target harga yang tidak berubah Rp2.100 mengingat kenaikan terbatas pada harga target kami. TP kami diturunkan menggunakan metode penilaian EV/EBITDA dengan target ganda FY23F EV/EBITDA sebesar 5,4x.”

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba Bersih Kuartal III/2022 Timah (TINS) Tembus Rp1,15 Triliun
Next Post Survei BI: Kinerja Penjualan Eceran Tetap Kuat Pada Oktober 2022

Member Login

or