Menilik Penyebab Merosotnya Profitabilitas Vale Indonesia (INCO)

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update bertajuk Vale Indonesia (INCO IJ) – 9M22 result review: Weak result due to lower nickel price amidst high energy prices, analis Mirae Sekuritas, Juan Harahap, menjelaskan bahwa laba bersih 3Q22 INCO merosot menjadi USD18 juta (-78,3% qoq; -72,0% yoy), membawa laba bersih 9M22 menjadi USD168 juta (+37,0% yoy), di bawah perkiraannya (pada run-rate 50,4%) dan konsensus (pada 59,6% run-rate).

|Baca juga: Vale Indonesia (INCO) Kembangkan Smelter HPAL di Sorowako

Menurutnya, penurunan laba bersih disebabkan oleh ASP yang lebih rendah dan harga energi yang lebih tinggi, yang menyebabkan beban produksi menjadi lebih tinggi. Akibatnya, INCO mencatatkan marjin kotor yang lebih rendah di 3Q22 sebesar 16,4% (2Q22: 35,1%). “Kami juga mencatat bahwa INCO mencatat tarif pajak efektif yang lebih tinggi di 3Q22 sebesar 58,5% dibandingkan 2Q22 sebesar 23,8%,” jelasnya.

Di sisi operasional, sambung Juan, produksi INCO naik menjadi 17.513 ton (+39,4% qoq; -3,4% yoy) di 3Q22. Peningkatan produksi didorong oleh penyelesaian proyek Furnace 4 Rebuild pada 1H22. Namun, angka 3Q22 yang lebih tinggi membawa produksi operasional 9M22 menjadi 26.394 ton (-12,7% yoy). Manajemen merevisi target produksi menjadi 61.000-62.000 ton pada 2022F karena keterlambatan penyelesaian proyek Furnace 4 Rebuild.

“Kami merevisi estimasi kami dengan menurunkan perkiraan produksi kami menjadi 62k ton pada 2022F. Kami juga menaikkan asumsi COGS kami karena harga energi yang lebih tinggi pada 2022F dan 2023F. Oleh karena itu, kami memperkirakan laba bersih INCO masing-masing akan mencapai USD253mn dan USD242mn pada 2022F dan 2023F,” tambahnya.

Saat merevisi perkiraan tersebut, Juan juga menurunkan panggilan Beli menjadi Trading Buy dengan target harga yang lebih rendah yaitu Rp7.500/saham (sebelumnya: Rp8.000/saham). “TP kami diturunkan menggunakan metode penilaian EV/EBITDA dengan target ganda FY23F EV/EBITDA sebesar 9,6x (-0,5 dari rata-rata 4 tahun),” jelasnya.