Media Asuransi, JAKARTA – Bulan Oktober 2021 biasanya akan diwarnai dengan fenomena window dressing atau santa claus rally yang membuat pergerakan bursa saham pada teritori positif. Apakah window dressing akan terjadi pada tahun yang sangat fluktuatif ini?
Melalui Weekly Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta utama menjelaskan bahwa window dressing adalah fenomena yang terjadi di saat saham-saham mencatatkan kenaikan kinerja terutama di bulan Desember.
Secara historis, Indeks saham LQ45 selama 10 tahun terakhir di bulan Desember selalu mencatatkan kinerja positif dengan rata-rata sebesar 3,64%. Sedangkan, kinerja LQ45 pada bulan Oktober selama 10 tahun terakhir juga tercatat naik sebanyak 7 kali dengan rata-rata kinerja sebesar 2,31%.
Berikutnya, kinerja reksa dana saham sendiri berdasarkan infovesta equity fund index selama 10 tahun terakhir di bulan Desember juga selalu mencatatkan kinerja positif dengan rata-rata sebesar 2,82%, sedangkan pada bulan Oktober 90% mencatatkan kinerja positif selama 10 tahun terakhir dengan rata-rata sebesar 2,44% atau lebih tinggi dari rata-rata kinerja indeks LQ45 pada bulan Oktober dalam periode yang sama.
|Baca juga: Kena Sentimen Global, Laju IHSG Dibayangi Penurunan Lanjutan
Kendati demikian, investor dipandang tetap perlu memperhatikan beberapa isu global yang menjadi kekhawatiran bagi investor yaitu tapering oleh The Fed yang kemungkinan mulai dilaksanakan per bulan November 2021 dan selesai pada pertengahan 2022, kasus Evergrande yang memicu kekhawatiran adanya krisis ekonomi global karena ketidakmampuannya dalam melunasi utang dari bank, dan juga krisis energi yang melanda beberapa negara besar seperti China, Inggris, dan India.
Terjadi kelangkaan pasokan, naiknya harga gas dan listrik, serta kesulitan bahan bakar minyak yang dapat memperlambat aktivitas ekonomi yang baru akan pulih pasca pandemi Covid-19.
Akan tetapi secara domestik, masih ada harapan dimulai dari tingkat penularan Covid-19 gelombang kedua yang sudah mereda dengan angka kasus baru hanya sebanyak 1.414 kasus per hari seiring dengan tingkat vaksinasi yang meningkat.
|Baca juga: MARKET REVIEW: Krisis Energi Global Jadi Katalis Positif
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui GDP secara year on year (yoy) dan quarter on quarter (qoq) mencatatkan angka positif masing-masing sebesar 7,07% dan 3,31%. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang membaik, hal ini diharapkan mendukung perbaikan laporan keuangan di kuartal IV/2021.
Berdasar pemaparan di atas, maka potensi terjadinya window dressing ini dapat menjadi peluang bagi investor dengan profil risiko agresif untuk dapat menambah posisi pada investasi berbasis saham seperti reksa dana saham.
Pasalnya, pergerakan pasar saham di kuartal IV/2021 ini diperkirakan akan lebih baik seiring dengan perbaikan-perbaikan yang sudah diulas di atas. Hal ini juga tentunya akan berdampak positif bagi kinerja investasi reksa dana saham hingga penutupan tahun 2021.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News