1
1

Menkeu & Gubernur Bank Sentral ASEAN Kumpul di Bali, Bahas Apa?

Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyelenggarakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN di Bali, Rabu, 29 Maret 2023. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA– Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyelenggarakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN dengan asosiasi pelaku usaha, yaitu US-ASEAN Business Council, EU-ASEAN Business Council, dan ASEAN Business Advisory Council di Bali, Rabu, 29 Maret 2023.

Acara tersebut merupakan rangkaian pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1st AFMGM).

Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu penting dan relevan terkait Kawasan ASEAN mengemuka, di antaranya adalah ekonomi digital dan pembiayaan UMKM, sistem pembayaran dan interkonektivitasnya, pembiayaan berkelanjutan, taksonomi keuangan berkelanjutan ASEAN, isu ketahanan pangan, dan pendanaan kesehatan.

|Baca juga: Menkeu: Literasi Keuangan di UMKM Jadi Pendorong Ekonomi Digital ASEAN

Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, serta dihadiri oleh para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN serta perwakilannya.

Pada kesempatan tersebut, Perry Warjiyo menyampaikan peran penting ASEAN dalam perekonomian global. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, ASEAN melakukan transformasi digital guna terus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Hal ini sejalan dengan pilar digitalisasi pada Keketuaan Indonesia di ASEAN. Lebih lanjut, Gubernur BI menyampaikan inisiatif kawasan ASEAN untuk konektivitas sistem pembayaran. Hal ini merupakan tindak lanjut dari kesepahaman bersama 5 bank sentral di kawasan ASEAN dalam kerangka Regional Payment Connectivity (RPC).

Sementara itu, Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa, selain transformasi digital, pertumbuhan ekonomi harus inklusif dan berkelanjutan. Sebagai upaya mencapai ekonomi yang rendah karbon, ASEAN juga telah meluncurkan ASEAN Taxonomy untuk Pembiayaan Berkelanjutan versi 2 yang merupakan taksonomi pertama di dunia yang telah mengakomodasi transisi energi berdasarkan kategori kegiatan yang memenuhi syarat untuk mendapat pendanaan.

Selain itu, Menteri Keuangan juga menyampaikan perlunya penguatan kolaborasi sektor kesehatan dan keuangan oleh semua pihak di ASEAN, baik dari pemerintah maupun swasta, sebagai upaya menghadapi potensi terjadinya krisis kesehatan di masa mendatang.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MARKET REVIEW: Ikut Arus Bursa Asia, IHSG Menguat 1,17%
Next Post Krisis Perbankan Global Mereda, Rupiah Diperkirakan Terapresiasi

Member Login

or