Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan bahwa terdapat beberapa langkah transisi menuju ekonomi hijau yang perlu dilakukan guna memitigasi perubahan iklim.
Pasalnya adanya potensi pendanaan yang sangat besar di tingkat global menjadikan hal tersebut penting bagi Indonesia untuk dapat menyelaraskan supply dengan inisiatif proyek berkelanjutan yang ada.
“Dalam banyak kesempatan, kami selalu membahas dan memaparkan kasus nyata dan saya dalam banyak acara juga mengatakan bahwa jika kita dapat menyelesaikan masalah Indonesia khususnya dalam transisi energi. Saya sangat optimistis bahwa kita dapat menyelesaikan permasalahan dunia dalam transisi energi. Ini bukan sekadar jargon, yang terkesan patriotik, tapi ini adalah ajang ujian yang nyata bagi banyak diskusi, komitmen, atau bahkan pada tingkat teknis tentang bagaimana kita akan menyelesaikan isu transisi ini khususnya di sektor energi,” ucap Sri Mulyani dalam Indonesia International Conference for Sustainable Finance and Economy 2023 di Jakarta, Rabu, 8 November 2023.
|Baca juga: Pentingnya Perangkat Hukum Guna Dorong Implementasi Ekonomi Hijau di Indonesia
Managing Director International ICAEW, Mark Billington, turut menyampaikan bentuk dukungan ICAEW dengan adanya aksi Indonesia dalam merevolusi keuangan transisi demi mewujudkan perkembangan ekonomi hijau yang lebih baik lagi. “Kami di ICAEW mendukung setiap anggota dan perusahaan anggota kami dalam mengelola keberlanjutan bisnis mereka, serta berbagi pengetahuan kami secara luas untuk mendorong gagasan dan inovasi untuk mewujudkan keuangan berkelanjutan,” katanya.
Tahun lalu, ICAEW memperkenalkan ICAEW Sustainability Certificate yang mengajarkan anggotanya tentang cara menerapkan keterampilan mereka dalam bidang ini. “Dan pada awal tahun 2023, kami juga memperkenalkan program baru untuk mengajarkan dasar-dasar keuangan keberlanjutan kepada siswa di seluruh dunia guna memperkaya pengetahuan mereka,” tutur Bilington.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengatakan bahwa Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk menerapkan keuangan berkelanjutan dalam rangka memfasilitasi laju ekonomi yang rendah karbon. Dia percaya bahwa ini menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan transisi secara bertahap, sekaligus beriringan untuk mempertahankan pertumbuhan dan ketahanan ekonomi yang berkelanjutan.
“Untuk mempercepat implementasi keuangan transisi, OJK saat ini tengah menyempurnakan taksonomi hijau dengan taksonomi berkelanjutan Indonesia dengan fokus pada sektor energi dan mineral. Penyempurnaan ini untuk memastikan keselarasan tujuan pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek sosial dan perkembangan terkini di forum internasional, seperti ASEAN Taxonomy,” kata Mahendra.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News