Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (Dewan Kawasan PBPB Batam) melantik pengurus Badan Pengusahaan (BP) Batam yang baru. Menko Perekonomian Darmin Nasution yang sekaligus menjabat sebagai Ketua PBPB Batam secara resmi melantik BP Batam yang baru, di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, 19 Oktober 2017. Darmin mengatakan bahwa penggantian BP Batam itu dilakukan dalam upaya penyelamatan Batam yang saat ini tidak memiliki daya saing, lantaran BP Batam yang lalu, kerap kali menimbulkan keresahan di dunia usaha.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ratusan perusahaan gulung tikar di Batam. Pada tahun 2015 ada 54 perusahaan, di tahun 2016 sebanyak 62 perusahaan dan sampai Juli 2017 sudah ada 53 perusahaan tutup. “Dewan Kawasan Batam memandang perlu melakukan reorganisasi BP Batam, terhadap hal tersebut.Kita semua berharap dengan pelaksanaan program tersebut, upaya untuk mengembalikan pertumbuhan kawasan Batam sebesar tujuh persen optimistis dapat dicapai,” kata Darmin dalam keterangannya.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Dewan Kawasan Batam pada 16 Oktober 2017, telah disepakati beberapa kebijakan pokok dalam rangka percepatan revitalisasi FTZ Batam, yakni segera mengembalikan kawasan Batam sebagai tujuan investasi yang menarik dan menjadi salah satu lokomotof pertumbuhan regional dan nasional dengan tetap mempertahankan dan invetasi yang telah ada. Untuk itu komunikasi dengan pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha menjadi salah satu faktor kunci untuk mewujudkan hal tersebut. Selain itu, segera dilakukan transformasi FTZ Batam menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagaimana arahan presiden.
Adapun kepengurusan Badan Pengusahaan kawasan PBPB Batam yang baru diketuai oleh Lukita Dinarsyah Tuwo. Dia mengatakan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang mesti dikerjakan bersama jajarannya. Pertama, menyelesaikan konflik dualisme kepemimpinan antara Pemkot Batam dan BP Batam.Kedua, mentransformasi FTZ Batam menjadi KEK. Ketiga, menjaga investasi yang ada di Batam jangan sampai ada yang keluar dan mengundang investasi yang baru dengan memperbaiki pelayanan dan memberikan kemudahan juga membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Keempat, harus ada pembenahan organisasi dalam BP Batam. “Kami memberikan komitmen dalam waktu dua tahun. Insyaallah kita bisa mengembalikan ekonomi di Batam,” kata Lukita. Wik
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts