1
1

Menperin Yakin Manufaktur RI Jadi Juara di Tahun Naga Kayu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengaku optimistis performa industri manufaktur semakin menjulang di Tahun Naga Kayu 2024. Kondisi itu seiring dengan harapan membaiknya kondisi global dan perekonomian nasional.

“Kami memproyeksi untuk pertumbuhan industri pengolahan nonmigas 2023 sebesar 4,81 persen, dan kami tetapkan target 2024 sebesar 5,80 persen,” kata Agus, dikutip dari keterangan resminya, Senin, 15 Januari 2024.

|Baca: Berikut Penjelasan tentang Pengawasan Khusus OJK dan Kriterianya

Guna membidik sasaran tersebut, Kemenperin fokus menjalankan berbagai program prioritas pada 2024. Misalnya, program pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kompetensi, program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan kepada pelaku industri kecil dan menengah, serta program penumbuhan wirausaha baru dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi.

Tingkat Komponen Dalam Negeri

Selain itu, upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing industri dilaksanakan melalui program Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), melanjutkan hilirisasi sumber daya alam di tiga sektor, yakni industri berbasis agro, industri berbasis bahan tambang dan mineral, serta industri berbasis migas dan batu bara.

“Kami juga akan melaksanakan program bantuan pemerintah untuk pembelian KBLBB roda dua baru, pengembangan kawasan industri, serta fasilitasi sertifikasi industri hijau,” imbuhnya.

Adapun postur pagu anggaran Kemenperin dalam APBN 2024 sebesar Rp3,76 triliun. Agus mengatakan, industri manufaktur konsisten menjadi kontributor terbesar dalam capaian nilai ekspor nasional. Berdasarkan catatannya, pada periode Januari-November, ekspor produk manufaktur masih mendominasi dengan nilai lebih dari US$171,23 miliar.

|Baca: IHSG Sore Kebakaran, 284 Saham Ambruk!

Merujuk laporan safeguardglobal.com, tercatat Indonesia masuk 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia, yang sekaligus satu-satunya negara ASEAN di dalam daftar tersebut. Berdasarkan publikasi tersebut, Indonesia berkontribusi sebesar 1,4 persen kepada produk manufaktur global.

“Posisi prestisius ini merupakan kenaikan yang berarti, karena pada empat tahun yang lalu, Indonesia masih berada di posisi 16,” pungkas Agus.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post LAPS SJK Buka Loker Posisi Ketua dan Direktur, Berminat?
Next Post Moxa Cetak GMV Senilai Rp2,4 Triliun di 2023

Member Login

or