1
1

Menteri PUPR Tinjau Penanganan Pasca Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, meninjau langsung infrastruktur terdampak bencana banjir lahar dingin dari Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu dan Senin (9 dan 10 Juli 2023). | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA –  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, meninjau langsung infrastruktur terdampak bencana banjir lahar dingin dari Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu dan Senin (9 dan 10 Juli 2023).

Pada hari Minggu, infrastruktur yang ditinjau meliputi Jembatan Kali Glidik II di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo yang putus karena banjir lahar. Jembatan ini menghubungkan Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.

Sedangkan pada hari Senin, infrastruktur yang ditinjau adalah tanggul pengarah arus Besuk Kobokan, jembatan Gladak Perak/Besuk Kobokan yang sempat putus dan sudah selesai dibangun, serta jembatan gantung Kebondeli yang juga rusak akibat terjangan banjir lahar.

|Baca juga: Menteri PUPR Sampaikan 2 Usulan Agenda dalam 10th World Water Forum 2024

“Kami datang ke sini untuk dua hal. Pertama melihat progress pembangunan infrastruktur terdampak letusan Gunung Semeru pada Desember 2021 lalu. Alhamdulillah sudah selesai semua, seperti jembatan, tanggul pengarah arus, hunian tetap untuk warga terdampak dan penanganan longsoran. Kedua, kami bersama pemerintah daerah melihat prasarana yang rusak akibat banjir lahar Gunung Semeru pada Jumat lalu. Untuk aspek konektivitas, terdapat lima jembatan yang putus yang harus segera diperbaiki,” kata Basuki, dikutip dalam keterangan resmi.

Berdasarkan koordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), penanganan lima jembatan yang rusak akibat bencana banjir lahar dingin dari Gunung Semeru  dikerjakan secara bersama antara Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah.

Dua jembatan rusak menjadi wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dua jembatan lainnya dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang, dan Jembatan Kali Glidik II yang berada di jalan nasional akan diperbaiki oleh Kementerian PUPR.

Menteri Basuki mengatakan bahwa penanganan Jembatan Kali Glidik II akan dilakukan dengan mengganti jembatan lama dengan jembatan baru rangka baja secara permanen. Saat ini Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR tengah melakukan evaluasi konstruksi jembatan lama agar struktur jembatan yang baru lebih kuat.

“Jembatan permanen akan dibangun dari 2 arah, dari Lumajang dan Malang sehingga lebih cepat, target selesai sekitar 4 bulan. Nanti dibangun lebih tinggi 3,5 meter,” kata Basuki.

Jembatan Kali Glidik II dibangun pada tahun 1970 dan saat ini berumur 53 tahun. Jembatan ini memiliki total panjang 38 meter dengan lebar 6,80 meter. Bangunan atas jembatan ini berupa Gelagar Baja Permanen dan terdiri dari 3 bentang. Ambruknya jembatan ini mengakibatkan  putusnya ruas jalan nasional wilayah selatan Jawa Timur yang menghubungkan Kabupaten Malang dan Lumajang.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dukung Pengembangan UKM, CIMB Niaga Usung Program Kejar Mimpi Lokal Berdaya
Next Post 15 Insurtech yang Harus Diperhatikan di Asia pada Tahun 2023

Member Login

or