Media Asuransi, JAKARTA – Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) di sektor nikel, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBM/MBMA), milik pengusaha tajir Boy Thohir, akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) saham dengan target dana sebesar Rp9,61 triliun.
Dari IPO tersebut, perseroan akan membidik dana segar sebesar Rp8,74 triliun dan bisa mencapai Rp9,61 triliun, bila ada kelebihan pemesanan (oversubscribed). Hal tersebut sama dengan 11 miliar saham yang dilepas atau 10,24% melalui IPO dengan kisaran harga Rp780-Rp795.
Merdeka Battery Materials akan menggunakan 48% dana hasil IPO tersebut untuk pembayaran utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas berjangka US$ 300 juta. Pembayaran tersebut akan dibayarkan kepada MDKA dan ING Bank NV cabang Singapura, masing-masing US$225 juta dan US$75 juta.
|Baca juga: BEDAH SAHAM: Menakar Prospek Merdeka Copper (MDKA)
Sekitar 5% dana IPO akan dipergunakan PT Merdeka Battery Materials Tbk untuk mengambil hak tagih sebesar US$30 juta atau Rp460,5 miliar yang timbul dari perjanjian fasilitas dukungan induk oleh Merdeka Copper kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI).
“Sekitar 1,5% akan digunakan untuk modal kerja, antara lain biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan,” tulis MBM dalam prospektus IPO.
Bagian lain dari dana hasil IPO, sekitar 8% rencananya dipinjamkan kepada MTI untuk membiayai sebagian belanja modal proyek acid iron metal (AIM) I yang dijadwalkan mulai produksi semester II/2023.
Kemudian, 14% dana hasil IPO akan dianggarkan sebagai pinjaman ke PT Zhao Hui Nickel (ZHN) antara lain untuk membiayai sebagian belanja modal pemasangan konversi nikel matte pada smelter rotary kiln electric furnace (RKEF) ZHN yang dalam pembangunan.
“Sekitar 5,5% akan dipinjamkan kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) untuk modal kerja, meliputi biaya karyawan, jasa profesional, pembayaran royalti ke negara, hingga biaya penambangan,” tambah manajemen PT Merdeka Battery Materials Tbk.
Sisanya, sekitar 26% dana hasil IPO berencana dipakai untuk penyetoran modal kepada PT Merdeka Industri Mineral (MIN) yang akan diteruskan sebagai modal dan pinjaman ke PT Sulawesi Industri Parama (SIP) masing-masing 50%.
|Baca juga: Merdeka Copper (MDKA) Selesaikan Buyback 61,47 Juta Saham Terserap
Modal dan pinjaman uang untuk SIP nantinya ditujukan pada pembangunan fase pertama pabrik high pressure acid leach (HPAL) berkapasitas 60 ribu ton per tahun di Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP).
Para penjamin emisi efek dalam aksi korporasi ini adalah Indo Premier Sekuritas dan Trimegah Sekuritas Indonesia. Masa penawaran awal (book building) saham MBMA dilaksanakan pada 28 Maret-4 April 2023, perkiraan tanggal efektif dan penjatahan, masing-masing 11 April dan 14 April 2023, dan IPO 12-14 April.
Tanggal distribusi saham secara elektronik dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) masing-masing diperkirakan berjalan 17 April dan 18 April 2023.
Pemegang saham Merdeka Battery terdiri dari PT Merdeka Energi Nusantara 54,82%, Garibaldi ‘Boy’ Thohir 12,41%, Huayong International (Hong Kong) Limited 8,45%, Winato Kartono (pendiri Provident Capital Indonesia) 7,05%, PT Prima Langit Nusantara 4,64%.
Selain itu, PT Prima Puncak Mulia 4,22%, Hardi Wijaya Lion 3,02%, Philip Suwardi Purnama 2,69%, Edwin Soeryadjaya (pendiri PT Saratoga Investama Sedaya Tbk) 2,38%, Agus Superiadi 0,24%, dan Trifena 0,08%.
Dalam penjelasan perseroan di e-ipo.co.id dijabarkan bahwa Grup MBM didukung oleh sponsor yang terdiri dari Grup Provident, Grup Saratoga, dan Garibaldi Thohir.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
DBS: Hong Kong Jadi Investor Asing Paling Strategis dan Konsisten untuk Indonesia
Selasa, 24 Juni 2025Graha Layar Prima (BLTZ) Raih Pinjaman Rp264 Miliar dari Bank KB Bukopin
Selasa, 24 Juni 2025
