1
1

Meski Rugi, GOTO Masuk Indeks LQ45, IDX30 dan IDX80

Ilustrasi saham GoTo di papan bursa | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Baru satu bulan lebih melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) langsung masuk ke tiga indeks sekaligus mulai 8 Juni 2022. Dalam pengumuman dikutip Kamis, 2 Juni 2022, BEI telah melakukan Evaluasi Fast Entry Indeks atas Indeks IDX30, LQ45, dan IDX80.

Hasilnya, saham GOTO masuk ke indeks LQ45 dan IDX30 menggantikan saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). Kemudian, saham GOTO juga masuk ke indeks IDX80 menggantikan saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI). GOTO tercatat memiliki rasio free float sebesar 66,4%.

Baca juga: SRIL Rugi Besar dan Terancam Ditendang dari Bursa

“Daftar dan jumlah saham yang digunakan dalam penghitungan indeks pada indeks-indeks tersebut akan efektif berlaku pada tanggal 8 Juni 2022 hingga Juli 2022,” tulis pengumuman BEI.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) baru saja merilis laporan keuangan untuk periode kuartal I/2022. Rugi bersih GOTO tercatat membengkak lebih dari 3,5x pada kuartal I/2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Mengacu pada laporan keuangan perseroan yang tidak diaudit, rugi bersih GOTO yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp6,47 triliun hingga Maret 2022. Kerugian GOTO tersebut naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,81 triliun.

Baca juga: Dibayangi Sentimen Negatif, Rupiah Berpotensi Melemah

Sebenarnya dari sisi pendapatan GOTO berhasil mencatatkan pertumbuhan 65,5% secara year on year (yoy) menjadi hampir Rp1,5 triliun hingga Maret 2022, naik dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp905 miliar.

Namun total beban di luar beban keuangan GOTO membengkak 206% yoy dari Rp3,04 triliun menjadi Rp9,29 triliun pada kuartal I/2022. Beban pokok penjualan dan pemasaran GOTO naik 665% yoy atau 8 kali hingga akhir Maret 2022. Asal tahu saja bobot beban biaya pos ini mencapai 36% dari total beban biaya GOTO pada Maret 2022.

Bobot beban pokok penjualan dan pemasaran GOTO pun naik dari periode Maret 2021 yang hanya sebesar 14%. Beban biaya lain yang juga meningkat tajam adalah beban umum dan administrasi yang menyumbang 28% dari total beban biaya. Pos ini mencatatkan kenaikan sebesar 270% yoy hingga kuartal I/2022.

Akibat kenaikan beban biaya yang fantastis, rugi sebelum pajak yang dibukukan GOTO membengkak menjadi Rp6,63 triliun di kuartal pertama tahun ini. Aha

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post SRIL Rugi Besar dan Terancam Ditendang dari Bursa
Next Post Fenomena PHK di Startup, Menakar Peluang Kerja Baru di Indonesia

Member Login

or