Media Asuransi – PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) melalui entitas usahanya, PT Mitra Integrasi Informatika (MMI), pada 2021 ini, berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis keamanan siber (cyber security) seiring dengan trend work from home (WFH) di masa pandemi Covid-19.
Presiden Direktur Metrodata Electronics Susanto Djaja menjelaskan, sejalan dengan maraknya transformasi digital di masa pandemi Covid-19, dimana berbagai perusahaan mengalami trend WFH menjadikan perseroan mengharuskan untuk berkembang secara digital agar tetap produktif. Salah satunya adalah menyediakan solusi dan konsultasi keamanan siber bagi perusahaan lintas industri.
“Terjadinya kebocoran data dapat menimbulkan kerugian reputasi yang cukup besar. Kami hadir memberikan solusi di era digital dengan menawarkan solusi cyber security terbaik,“ ujar Susanto, dalam keterangan resminya dikutip Media Asuransi di Jakarta, Kamis 18 Februari 2021.
Baca Juga:
- Buka Gerai Perdana 2021, Ace Hardware (ACES) Siapkan Anggaran Rp150 Miliar untuk 10 Gerai
- Dyandra (DYAN)–PTPN IV Teken Kerja Sama Kelola Kampung Kopi Banaran
- Dihajar Pandemi Covid-19, Matahari Dept. Store (LPPF) Rugi Rp900 Miliar
- Refinancing Utang, Semen Baturaja (SMBR) Dapat Pinjaman Sindikasi Perbankan Rp1,7 Triliun
Menurut Susanto, melalui MII, Metrodata Electronics telah memiliki 23 konsultan bersertifikasi internasional, seperti Global Information Assurance Certification (GIAC) dan Offensive Security Certified Professional (OSCP). Dengan kapabilitas tersebut, perseroan pun diyakininya bisa memberikan layanan terbaik untuk memastikan bahwa tidak ada celah maupun kerentanan di dalam teknologi dan informasi yang diterapkan oleh para pelanggannya.
Susanto mencatat, hingga kuartal III-2020, pendapatan unit bisnis solusi dan konsultasi perseroan meningkat sebesar 9,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Tren work from home membawa dinamika baru baik dari sisi bisnis maupun dalam melakukan pengamanan produktivitas kerja.
“Sejauh ini, Metrodata Electronics telah melayani sejumlah sektor, mulai dari industri keuangan, e-commerce, oil & gas, hingga industri pertambangan. Peningkatan tren tersebut pun telah mendorong pertumbuhan bisnis perseroan,” pungkasnya. One
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
