Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas menurunkan rekomendasi ‘Beli’ saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menjadi ‘Hold’ karena realisasi kinerja semester I/2022 yang di bawah konsensus.
Melalui Daily Write Up bertajuk Indo Tambangraya Megah (ITMG IJ) – 1H22 result review: Below expectation due to derivative losses, analis Mirae Sekuritas, Juan Harahap, mengatakan bahwa ITMG mencatat pendapatan 2Q22 sebesar USD782 juta (+22,1% qoq, +99,4% yoy), yang berarti total pendapatan sebesar USD1,4 miliar (+110,2% yoy) di 1H22 yang sejalan dengan perkiraan Mirae tetapi di bawah konsensus ‘pada 46,0 % dan 43,7%, masing-masing.
Pertumbuhan pendapatan di 2Q22 terutama didorong oleh ASP yang lebih tinggi sebesar USD202,4/ton, terutama meningkat sebesar +34,6% secara kuartalan yang dikompensasikan dengan volume penjualan yang lebih rendah sebesar 3,9 juta ton atau turun sebesar -9,3% qoq. Penurunan volume penjualan tersebut disebabkan oleh bergesernya jadwal pengiriman penjualan batubara ke 2H22 di tengah tingginya harga batu bara. Akibatnya, ITMG mencatat volume penjualan yang lebih rendah sebesar 8,1 juta ton (-10,0% yoy) di 1H22.
|Baca juga: PP London Sumatra (LSIP) Bukukan Laba Rp549 Miliar pada Semester I/2022
ITMG membukukan laba bersih sebesar USD247 juta (+16,1% qoq, +189,3% yoy), sehingga laba bersih 1H22 menjadi USD461 juta (+291,7% yoy), di bawah perkiraan Mirae (pada run-rate 40,9%) dan konsensus’ (pada 44,5% run-rate). Laba bersih yang lebih rendah dari perkiraan didorong oleh kerugian swap batu bara dan bahan bakar sebesar USD58 juta (+197,4% yoy).
Di sisi operasional, volume produksi meningkat menjadi 3,9 juta ton (+2,6% qoq), yang diterjemahkan ke dalam angka operasional 1H22 sebesar 7,7 juta ton (-11,5% yoy). “Kami memperkirakan produksi ITMG akan mencapai 18,5 juta ton mengingat tambang Graha Panca Karsa (GPK) diharapkan mulai berproduksi pada 2H22.”
Juan memperkirakan akan melihat pendapatan yang lebih baik di 2H22 didukung oleh volume penjualan yang lebih tinggi mengingat peningkatan produksi dan pergeseran jadwal pengiriman penjualan akan terjadi di 2H22.
Lebih lanjut, Juan menurunkan rekomendasi ‘Beli’ menjadi ‘Hold’ dengan target harga yang tidak berubah sebesar Rp39.400, karena Mirae melihat kenaikan terbatas dibandingkan dengan target harga Mirae. “TP kami didapat menggunakan metode penilaian P/E dengan target ganda FY23F P/E 7,0x, sedikit di bawah SD-nya dari rata-rata 5 tahun,” katanya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News