1
1

Moody’s Analytics: Data AS Tunjukkan Kenaikan PDB di Kuartal IV/2022

Ilustrasi. | Foto: Ist
Media Asuransi, JAKARTA – Beberapa poin data AS yang telah dirilis minggu ini mendorong proyeksi kenaikan frekuensi PDB untuk kuartal keempat menjadi 2,6% (yoy).

Moody’s Analytics memperkirakan akan ada peningkatan lebih dari setengah poin, hal tersebut disebabkan oleh data penjualan ritel yang sangat kuat di bulan Oktober 2022.

Terdapat sedikit perubahan dalam penjualan ritel antara bulan Juni dan September sebelum melonjak di bulan Oktober, hal ini didukung adanya peningkatan penjualan kendaraan baru dan lonjakan penjualan pompa bensin.

Meskipun keuntungan sebesar ini akan sulit dipertahankan, namun secara keseluruhan, hal ini menunjukkan prospek pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan.

|Baca Juga: Moody’s Tinjau Kemungkinan Downgrade Peringkat ABM Investama (ABMM)

Pertumbuhan pekerjaan dan pendapatan yang kuat, uang tunai yang berlimpah dan kredit yang tersedia untuk beberapa orang, juga kenaikan harga seharusnya dapat mengatasi hambatan yang tersisa dari kepercayaan yang rendah.

Di tengah kabar segar, terdapat juga kabar yang sedikit mengkhawatirkan namun tidak begitu risiko, yakni data produksi industri mengalami kontraksi sebesar 0,1% di bulan Oktober, dan angka bulan September direvisi turun dari pertumbuhan bulanan 0,4% menjadi 0,1%.

Produksi utilitas, yang bergejolak dan bergantung pada cuaca, telah turun lebih dari 1% dalam tiga bulan berturut-turut dan menjelaskan beberapa penurunan keseluruhan bulan Oktober. Output manufaktur, yang mengatakan lebih banyak tentang permintaan yang mendasarinya daripada produksi utilitas, naik 0,1% pada Oktober, hal ini sedikit melambat dari kenaikan 0,2% di bulan September.

Output manufaktur telah bertahan dengan baik meskipun dolar menguat. Dengan pelemahan mata uang baru-baru ini, ada beberapa risiko kenaikan permintaan asing dalam waktu dekat.
Sementara itu dirilis data terbaru harga impor yang menunjukkan penurunan sebesar 0,2% pada bulan Oktober setelah sebelumnya mengalami penurunan lebih dari 1% selama tiga bulan berturut-turut.

|Baca Juga: Moody’s Afirmasi Peringkat Baa2 untuk BMRI, BBRI, dan BBNI

Dalam laporan Moody’s Analytics disebutkan, harga minyak impor terus menjadi beban, minyak impor mengalami penurunan 1,2% menyusul penurunan 7,2% pada bulan September. Hal tersebut diikuti oleh harga pasokan industri yang juga mengalami penurunan selama empat bulan berturut-turut.
Selanjutnya, melihat lonjakan pada tingkat hipotek atau peminjaman kredit dan berkurangnya keterjangkauan, serta berkurangnya permintaan konsumen, kini hal tersebut menjadi beban pada pasar perumahan AS.
Jumlah perumahan baru turun dari 1,488 juta yang direvisi pada bulan September (sebelumnya 1,439 juta) menjadi 1,425 juta pada bulan Oktober. Penurunan 4,2% sedikit di bawah perkiraan konsensus kami di atas 4,29 juta awal.
Menurut laporan Moody’s, investasi residensial akan menjadi penghambat pertumbuhan PDB kuartal ketiga, dan data Oktober bukan pertanda baik untuk kuartal keempat.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba dan Aset Naik Naik, Saham PEHA Berada di Level Hijau
Next Post Jamkrindo Dorong Transformasi Digital UMKM

Member Login

or