BNI Syariah naik kelas menjadi Bank Umum Kategori Usaha (Buku) 3 setelah pemegang saham melakukan setoran modal inbreng sebesar Rp255 miliar. Pada kuartal pertama 2020, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp214,01 miliar atau naik 58,1 persen dibandingkan periode sama tahun 2019 yang sebesar Rp135,35 miliar.
Kenaikan laba BNI Syariah per kuartal pertama 2020 ini, didorong oleh portofolio pembiayaan yang seimbang dan peningkatan dana pihak ketiga (DPK) yang optimal dengan komposisi CASA (current account and saving account) yang tinggi. Dengan pertumbuhan laba positif ini, rasio profitabilitas BNI Syariah meningkat. Tercatat ROE (return on equity) perusahaan menningkat dari 12,79 persen di kuartal pertama 2019 menjadi 17,95 persen di kuartal pertama tahun 2020. Sementara itu, rasio ROA (return on asset) naik dari 1,66 persen di kuartal pertama tahun 2019 menjadi 2,24 persen di kuatal pertama tahun 2020.
Pada kuartal pertama tahun 2020 BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp32,33 triliun atau naik sebesar 9,80 persen dari periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp29,44 triliun. Komposisi pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer yakni sebesar Rp15,71 triliun atau 48,6 persen, segmen komersial sebesar Rp8,01 triliun atau 24,78 persen, segmen kecil dan menengah sebesar Rp6,69 triliun atau 20,68 persen.
Dari sisi liabilitas, penghimpunan DPK BNI Syariah pada kuartal pertama 2020 mencapai Rp44,86 triliun, naik 16,59 persen dibandingkan periode sama pada tahun 2019 sebesar Rp38,48 triliun. Pertumbuhan tersebut meningkatkan rasio CASA dari 60,04 persen di kuartal pertama 2019 menjadi 64,96 persen di kuartal pertama 2020. Pertumbuhan DPK BNI Syariah tersebut juga lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 13,18 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan bahwa dalam menjalankan bisnis, BNI Syariah didukung oleh kuatnya sinergi dengan BNI Grup, fokus pada segmen pembiayaan dengan risiko yang terkendali, melakukan efisiensi biaya operasional, dan fokus pada Halal Ecosystem. “Dengan penambahan modal dan kinerja pada akhir kuartal pertama 2020 membuat BNI Syariah naik kelas menjadi BUKU 3 atau mempunyai modal inti di atas Rp5 triliun,” kata Firman saat konferensi pers secara online, 28 Mei 2020.
Lebih lanjut dia jelaskan, kinerja BNI Syariah di kuartal pertama 2020 ini tidak lepas dari sinergi dengan BNI sebagai perusahaan induk, yakni BNI Syariah mendapat dukungan teknologi yang dimiliki BNI sehingga lebih efisien. “Selain sinergi dari sisi teknologi, BNI Syariah juga bersinergi dengan BNI terkait jaringan, ada 1.747 outlet milik BNI yang dapat melayani transaksi syariah melalui produk-produk BNI Syariah,” tambahnya. Fir
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News