1
1

Nasdaq dan S&P 500 Kembali Cetak Rekor Tertinggi, Euro Lanjutkan Pelemahan

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Indeks Nasdaq dan S&P 500 menguat ke rekor baru pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu terjadi menyusul lonjakan saham Apple setelah Wall Street menyambut baik rencana raksasa teknologi tersebut untuk menciptakan kecerdasan buatan.

Mengutip The Business Times, Rabu, 12 Juni 2024, indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi berakhir pada 17.343, naik 0,9 persen, rekor penutupan kedua berturut-turut. Indeks S&P 500 juga berakhir pada titik tertinggi sepanjang masa, naik 0,3 persen menjadi 5.375. Sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,3 persen menjadi 38.747,42.

Nilai tertinggi terjadi satu hari setelah Apple meluncurkan Apple Intelligence dan mengatakan pihaknya bermitra dengan OpenAI. Pejabat perusahaan menambahkan penawaran ini akan memberikan pengguna iPhone kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui kecerdasan buatan generatif yang berkembang pesat.

Kekhawatiran politik

Di sisi lain, euro turun ke level terendah dalam satu bulan pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Pelemahan itu akibat kekhawatiran politik yang membebani karena investor mengalihkan fokus ke data inflasi AS dan perkiraan suku bunga Federal Reserve.

|Baca juga: Upaya Kominfo Memberantas Judi Online Dipertanyakan

Mata uang tunggal ini melemah pada Senin waktu setempat, tertekan oleh kekhawatiran investor bahwa kelompok yang skeptis terhadap euro dalam pemilu Eropa dan seruan untuk mempercepat Pemilu Prancis dapat mempersulit upaya Uni Eropa untuk memperdalam integrasi.

Sementara itu, dolar AS didukung oleh imbal hasil treasury yang lebih tinggi didukung oleh data pekerjaan AS yang kuat pada Jumat lalu. Yang juga menjadi perhatian adalah pertemuan kebijakan Bank of Japan pada Jumat.

“Minggu ini data inflasi AS dan dot plot (proyeksi suku bunga) Fed akan menjadi pendorong pasar valas. Pemilu di Prancis sangat penting, namun kita harus melihat bagaimana hasilnya dan apapun hasil jajak pendapat, kita harus menunggu putaran kedua,” pungkas Kepala Strategi Valas Global BofA Athanasios Vamvakidis.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Waspadai Modus “Salah Transfer” Pinjaman Online Ilegal
Next Post 4 Rekomendasi Saham saat IHSG Tengah Merana

Member Login

or