Media Asuransi, JAKARTA – Maldives atau Maladewa pernah memecahkan rekor dunia, meski sayangnya bukan untuk sesuatu yang membanggakan. Guinness World Record mencatatkan Maldives sebagai negara dengan tingkat perceraian tertinggi di dunia pada 2002.
Tingkat perceraian di Maldives pada 2002 adalah 10,97 perceraian per 1.000 penduduk per tahun. Peringkat Maldives tersebut diikuti oleh Belarus dengan 4,63 dan Amerika Serikat dengan 4,34.
Kabar baiknya, angka perceraian di Maldives turun signifikan pada 2020, meski tetap jadi yang tertinggi di dunia. Menurut data dari PBB dan sumber lainnya, negara di Asia Selatan ini mencatat 2.984 perceraian dalam 540.544 populasi. Dengan jumlah itu, Maldives mencatatkan tingkat perceraian 5,52 per 1000 orang.
Rekor ini adalah sebuah ironi mengingat Maldives merupakan salah satu destinasi favorit untuk berbulan madu karena pantainya yang indah dan lautnya yang biru jernih.
Baca juga: Investor Disarankan Mulai Masuk Reksa Dana untuk Manfaatkan Momentum Positif
Mengapa perceraian begitu sering terjadi di Maldives?
Salah satu penjelasan yang umum adalah bahwa warga negara kepulauan ini tidak menyukai hubungan fisik di luar pernikahan, tetapi pernikahan dan perceraian cukup mudah dilakukan, sehingga mereka menikah dengan cepat dan bisa bercerai dengan cepat pula.
Meski demikian, penting untuk digaris bawahi bahwa tingkat perceraian yang rendah tidak berarti bahwa warga suatu negara memiliki pernikahan yang bahagia.
Di beberapa negara, perceraian mungkin lebih mudah dilakukan secara sah, atau istri mungkin tidak dapat meninggalkan pernikahan yang buruk karena mereka takut akan keselamatan mereka, atau keselamatan anak-anak mereka, atau karena tidak memiliki sarana keuangan (atau kesempatan sosial) yang mendukung. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
