Media Asuransi – Neraca Perdagangan Indonesia pada Agustus 2021 diperkirakan mencatatkan surplus sebesar US$2,4 miliar seiring dengan pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Anthony Kevin, memaparkan bahwa hingga penulisan laporan ini, konsensus yang disusun oleh Bloomberg memperkirakan ekspor dan impor masing-masing naik 36,9% yoy dan 45,1% yoy, di bulan Agustus, serta surplus neraca perdagangan sebesar US$2,4 miliar.
|Baca juga: Surplus Neraca Perdagangan Selama 13 Bulan, Ekonomi RI Pulih?
“Kami sendiri memperkirakan ekspor akan mencatat ekspansi yoy sebanyak 36,5% yoy di bulan Agustus, yang akan menandai 10 bulan berturut-turut pertumbuhan positif. Dengan cara yang sama, kami memperkirakan impor akan meningkat sebesar 44% yoy, yang berarti surplus neraca perdagangan sebesar US$2,41 miliar,” jelasnya, Selasa, 14 September 2021.
Menurutnya, pemulihan ekonomi global terus berlanjut, meskipun dengan kecepatan yang lebih lambat. Dengan demikian, dia memperkirakan ekspor Indonesia akan tetap positif secara yoy di bulan Agustus karena ekonomi global terus pulih. Indikasinya adalah pada bulan Agustus, PMI manufaktur di kelima pasar ekspor utama Indonesia mencatatkan ekspansi, dengan AS mencatatkan angka tertinggi di 61,1.
|Baca juga: Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal I/2021 Surplus, Topang Ketahanan Eksternal
Dari sudut pandang harga komoditas, Anthony menjelaskan, pertumbuhan harga CPO yang kuat secara yoy (rata-rata +60,7% yoy pada Agustus 2021) akan mendongkrak nilai ekspor Indonesia ke China dan India, yang merupakan dua pembeli terbesar minyak sawit Indonesia.
Dari perspektif impor, jelasnya, karena Agustus 2020 jelas menunjukkan efek dasar yang rendah untuk impor. “Kami memperkirakan bahwa impor bahan baku, yang mewakili 73% dari total impor Indonesia, akan mencatat perubahan yoy positif lainnya pada Agustus 2021, di bulan Juli impor bahan baku melonjak 54,6% yoy.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
