Media Asuransi, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia Desember 2021 mengalami surplus US$1,02 miliar. Surplus ini menjadi surplus ke-20 bulan berturut-turut.
Menurut data BPS, surplus yang diperoleh dari transaksi perdagangan sektor nonmigas sebenarnya lebih tinggi, yakni US$3,30 miliar, tetapi tereduksi oleh defisit perdagangan sektor migas US$2,28 miliar.
Selama Januari–Desember 2021, meskipun sektor migas mengalami defisit US$13,25 miliar, tetapi masih terjadi surplus pada sektor nonmigas US$48,59 miliar, sehingga secara total mengalami surplus US$35,34 miliar.
|Baca juga: Neraca Dagang September 2021 Diperkirakan Surplus US$4,5 Miliar
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia selama 2021 senilai US$35,34 miliar tersebut merupakan yang terbesar dalam 5 tahun terakhir. “Kalau dibandingkan dengan 2020, 2019, bahkan hingga 2016, neraca perdagangan pada tahun 2021 merupakan yang paling tinggi,” jelasnya.
Sepanjang 2021, total nilai ekspor mencapai US$232,54 miliar atau naik signifikan sebesar 41,88 persen dengan perincian ekspor nonmigas sebesar US$219,27 miliar yang meningkat 41,52 persen.
Sementara itu untuk total nilai impor sepanjang 2021 adalah sebesar US$196,2 miliar atau naik 28,59 persen dibandingkan dengan tahun 2020 dimana impor nonmigas tercatat mencapai US$170,67 miliar atau naik 34,05 persen dari tahun 2020.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News