1
1

Neraca Dagang Kembali Surplus, Ini Respons Bank Indonesia

Media Asuransi – Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia pada November 2020 akan berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. 

Sebelumnya dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia November 2020 kembali mencatat surplus, yakni US$2,61 miliar. Dengan kondisi tersebut, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 7 bulan terakhir sejak Mei 2020. 

NERACA PERDAGANGAN INDONESIA: Ekspor Agustus 2020 Turun, Impor Naik

Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-November 2020 secara keseluruhan mencatat surplus US$19,66 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit US$3,51 miliar. 

“Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Rabu 16 Desember 2020.

Dia menjelaskan, surplus neraca perdagangan November 2020 dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas dan penurunan defisit neraca perdagangan migas. Neraca perdagangan nonmigas November 2020 mencatat surplus US$2,94 miliar, melanjutkan kinerja positif pada bulan sebelumnya yang mengalami surplus sebesar US$4,04 miliar. 

“Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan ekspor nonmigas, terutama pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja,” jelasnya. 

Sementara itu, sambung Erwin, impor nonmigas baik kelompok konsumsi, bahan baku, maupun barang modal mengalami peningkatan, sejalan dengan aktivitas ekonomi yang berangsur membaik. Adapun, defisit neraca perdagangan migas menurun dari US$465,4 juta pada Oktober 2020 menjadi sebesar US$322,9 juta, dipengaruhi oleh peningkatan ekspor migas yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan impor migas. ACA

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Saham Menu Trading Hari Ini
Next Post Asuransi Astra Berhasil Raih Sertifikasi ISO 27001:2013

Member Login

or