1
1

Nikkei Ditutup Menguat Respons Penundaan Tarif AS

Bursa saham Jepang. | Foto: nikkei.co.jp

Media Asuransi, GLOBAL – Indeks Saham Nikkei Jepang ditutup naik pada hari Selasa, didorong oleh pelemahan yen dan berita Presiden AS Donald Trump memberikan masa tenggang tambahan tiga minggu untuk negosiasi tarif.

Indeks Nikkei naik 0,26 persen hingga ditutup pada 39.688,81. Indeks Topix yang cakupannya lebih luas naik 0,17 persen.

|Baca juga: Kalahkan Bezos dan Zuckerberg, Larry Ellison Kini Orang Terkaya Nomor 2 Dunia!

Pada hari Senin, Trump mulai memberi tahu mitra dagang terpilih bahwa mereka akan melihat tarif yang lebih tinggi mulai 1 Agustus, dengan moratorium tiga bulan awal pada pungutan timbal balik “Hari Pembebasan” berakhir pada hari Rabu besok. Jepang sekarang akan terbebani  tarif sebesar 25 persen.

Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengatakan pemerintahannya akan melanjutkan negosiasi dengan Gedung Putih untuk mencari kesepakatan bilateral yang saling menguntungkan. Awalnya disebut-sebut oleh tim Trump sebagai kemungkinan keberhasilan awal, pembicaraan dengan Tokyo tetap terhenti selama berminggu-minggu, sebagian besar karena tarif 25 persen untuk impor mobil Jepang.

|Baca juga: Tarif Trump Ancam Ekspor-Impor RI, Indef Sebut Sektor Tekstil & Logam Bisa Anjlok!

“Sangat jelas bahwa akan sangat sulit” untuk mengatasi hambatan menuju kesepakatan mengenai otomotif, kata kepala strategi makro di Sumitomo Mitsui DS Asset Management, Masayuki Kichikawa, yang melihat bea masuk 25 persen pada sektor tersebut akan tetap  berlaku.

Hasil terbaik Jepang adalah penurunan tarif universal 25 persen ke tarif dasar 10% yang dikenakan AS pada semua mitra dagang, katanya.

Menurut Kichikawa, “tidak ada pilihan lain selain menunggu dan melihat” untuk saat ini karena pemilihan umum untuk anggota parlemen majelis tinggi Jepang pada 20 Juli memberi sedikit ruang bagi tim Ishiba untuk menunjukkan fleksibilitas dalam negosiasi perdagangan hingga setelah hasilnya diumumkan.

Editor: Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perusahaan Asuransi Tingkatkan Alokasi Aset Swasta Jadi 21% di 2024, Ini Alasannya!
Next Post Harga Emas Relatif Stabil di Tengah Ancaman Tarif Baru AS

Member Login

or