Media Asuransi, GLOBAL – Indeks Nikkei Jepang membalikkan penurunan awal dan diperdagangkan lebih tinggi pada penutupan hari Rabu, karena kekhawatiran terhadap ekonomi AS mereda. Hal ini mendorong investor untuk terus membeli saham murah setelah aksi jual besar-besaran awal pekan ini.
|Baca juga: NIkkei Terkoreksi Usai Trader Kunci Keuntungan
Nikkei naik 0,60 persen menjadi 40.794,86 pada penutupan perdagangan, membalikkan penurunan 0,3 persen di awal sesi perdagangan.
Indeks Topix yang lebih luas melonjak 1,02 persen (30,03 poin) menjadi 2.966,57, didukung oleh kenaikan 2 persen untuk masing-masing saham Toyota Motor dan Sony Group.
|Baca juga: Indef Curiga, Kok Bisa Ekonomi RI Naik tapi Setoran Pajak Malah Jeblok?
“Investor membeli saham karena kenaikan Nikkei pada sesi sebelumnya tidak cukup untuk menutupi penurunan pada hari Senin,” kata Naoki Fujiwara, manajer investasi senior di Shinkin Asset Management.
Saham Jepang merosot paling dalam dalam dua bulan pada hari Senin karena kekhawatiran meningkat terhadap ekonomi dan perdagangan AS, sementara spekulasi berkembang mengenai potensi gejolak politik dalam negeri. “Penurunan saham-saham kelas berat inilah yang menyeret indeks hari ini,” kata Fujiwara.
Harga saham Tokyo Electron merosot 3,46 persen, menjadi yang paling membebani Nikkei. Analis Mizuho Securities menurunkan peringkat produsen peralatan pembuat chip tersebut menjadi “Netral” dari “Beli”.
Harga saham Mitsui Fudosan melonjak 6 persen setelah laba bersih kuartalan pengembang properti tersebut hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
|Baca juga: IHSG Ditutup Melemah Jelang Kesepakatan AS-China
Sementara harga saham Mitsubishi Heavy Industries naik 4,19 persen, melonjak untuk sesi kedua, setelah produsen alat berat tersebut meraih kesepakatan penting untuk membangun kapal perang generasi mendatang Australia.
Dari lebih dari 1.600 saham yang diperdagangkan di pasar utama Bursa Efek Tokyo (TSE), 80 persen naik, 16 persen turun, dan 2 persen diperdagangkan datar.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News