Media Asuransi, GLOBAL – Indeks Nikkei Jepang mencapai rekor tertinggi pada hari Jumat, seiring melonjaknya saham-saham teknologi menyusul proyeksi penjualan yang kuat dari Amazon dan Apple.
|Baca juga: Aksi Profit Taking, IHSG Terkoreksi Tipis
Pelemahan yen juga menjadi pendorong bagi eksportir kelas berat Jepang, menyusul penurunannya ke rekor terendah terhadap euro dan level terendah sejak Februari terhadap dolar pada hari Kamis setelah gubernur Bank of Japan mempertahankan sikap hati-hati dalam mempertahankan suku bunga.
Nikkei naik sebanyak 2,1 persen ke level 52.391,45 yang belum pernah terjadi sebelumnya pada awal perdagangan dan terakhir naik 1,2 persen, hingga pukul 02.00 GMT. Indeks ini telah menguat sekitar 15,5 persen sepanjang bulan ini.
|Baca juga: Nikkei Melemah Tertekan Isu Perbankan AS
Indeks Topix yang lebih luas naik hingga 1,4 persen mencapai rekor tertinggi di 3.348,06 dan terakhir naik 0,6 persen.
Pada hari Kamis, Amazon melaporkan pendapatan cloud-nya naik paling cepat dalam hampir tiga tahun, membantu perusahaan tersebut memperkirakan penjualan kuartalan di atas perkiraan. Sementara itu, CEO Apple, Tim Cook, memberikan proyeksi penjualan iPhone pada kuartal liburan dan pendapatan keseluruhan yang melampaui ekspektasi Wall Street.
Saham sektor chip Jepang termasuk yang mencatatkan kenaikan terbesar. Socionext melonjak hampir 14 persen, sementara Advantest naik 2,1 persen, menjadikannya saham dengan kenaikan terbesar kedua di Nikkei dalam hal poin indeks karena bobotnya yang besar.
Saham yang terkait dengan pusat data kecerdasan buatan juga menguat, dengan Hitachi melonjak 7,7 persen.
Saham teknologi telah menjadi pusat reli Nikkei yang tak henti-hentinya dalam beberapa bulan terakhir, bergabung dengan kebangkitan ekuitas global yang didorong oleh ekspektasi yang sangat tinggi terhadap AI.
Jepang mendapat tambahan harapan akan stimulus fiskal yang agresif di bawah Perdana Menteri baru Sanae Takaichi.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
