Media Asuransi, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa secara kumulatif, nilai impor tahun 2023 lebih rendah dibandingkan dengan nilai impor tahun 2022. Total nilai impor sepanjang tahun 2023 turun 6,55 persen dibandingkan dengan tahun 2022, dari US$237,45 miliar di tahun 2022 menjadi US$221,89 miliar pada tahun 2023.
“Penyumbang utama penurunan total nilai impor adalah impor bahan baku atau penolong yang turun 11,09 persen,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam jumpa pers secara daring, Senin, 15 Januari 2024.
Dia tambahkan bahwa total nilai impor mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan. “Penurunan nilai impor bulanan terjadi pada kelompok migas dan nonmigas. Sementara itu, nilai impor tahunan kelompok migas mengalami peningkatan,” tuturnya.
|Baca juga: Nilai Ekspor 2023 Turun 11,33% Yoy
Pudji mengatakan bahwa impor untuk kelompok bahan baku atau penolong dan barang modal mengalami penurunan pada Desember 2023. “Penurunan nilai impor bulanan terjadi pada kelompok bahan baku atau penolong dan barang modal. Sementara itu kelompok barang konsumsi mengalami peningkatan. Hal yang sama juga terjadi secara tahunan,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa impor Indonesia Desember 2023 mencapai US$19,11 miliar, turun 2,45 persen dibandingkan November 2023. Impor per Desember 2023 ini turun 3,81 persen dibandingkan Desember 2022.
Impor migas Desember 2023 senilai US$3,37 miliar, turun 3,33 persen dibandingkan November 2023 atau naik 5,35 persen dibandingkan Desember 2022. Sedangkan impor nonmigas Desember 2023 senilai US$15,74 miliar, turun 2,26 persen dibandingkan November 2023 dan turun 5,57 persen dibandingkan Desember 2022.
Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Desember 2023 dibandingkan November 2023, terutama didorong oleh impor adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya senilai US$252,1 juta (11,42 persen). Sementara peningkatan terbesar adalah bahan bakar mineral US$248,3 juta (89,80 persen).
|Baca juga: Nilai Impor Indonesia Oktober 2023 Naik 7,68 Persen Jadi US$18,67 Miliar
Dari segi negara asal, tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Desember 2023 adalah China US$62,18 miliar (33,42 persen), Jepang US$16,44 miliar (8,84 persen), dan Thailand US$10,14 miliar (5,45 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$31,05 miliar (16,69 persen) dan Uni Eropa US$14,02 miliar (7,53 persen).
“Dibandingkan tahun 2022, secara kumulatif sepanjang tahun 2023 pangsa impor nonmigas dari China mengalami penurunan, Sementara itu, pangsa impor nonmigas dari Kawasan Uni Eropa dan Jepang mengalami peningkatan,” jelas Pudji Ismartini.
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Desember 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal senilai US$2.828,9 juta (7,78 persen). Sedangkan impor barang konsumsi US$1.714,1 juta (8,64 persen). Sementara itu impor bahan baku/penolong turun US$20.104,4 juta (11,09 persen).
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News