Media Asuransi, JAKARTA – Nilai rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat seiring dengan momentum penguatan yang ditorehkan pada pekan lalu.
Analis pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa rupiah mungkin masih berpeluang menguat Senin ini dengan momentum penguatan yang diperoleh di akhir pekan kemarin.
Selain itu, jelasnya, sentimen pasar terhadap risiko juga sedang membaik dengan kenaikan indeks saham global di akhir pekan kemarin yang didukung oleh membaiknya laporan pendapatan perusahaan terbaru. Ini mengindikasikan pemulihan ekonomi di tengah pandemi.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat Lagi
Di sisi lain, sambungnya, pasar akan mewaspadai kenaikan yield obligasi pemerintah AS yang kembali mendekati 1,6% karena membaiknya data penjualan ritel AS yang dirilis akhir pekan lalu. Kenaikan yield ini mengindikasikan antisipasi pasar terhadap kemungkinan pemberlakuan tapering dalam waktu dekat. Hal ini bisa mendorong penguatan dollar AS.
Pagi ini sekitar pukul 9.00 WIB, data PDB China kuartal ketiga dapat menjadi market mover. Bila data dirilis di bawah ekspektasi 5%, aset berisiko bisa tertekan, termasuk rupiah. Dan sebaliknya.
“Potensi penguatan ke kisaran Rp14.020 per dolar AS, dengan potensi pelemahan ke arah Rp14.100 per dolar AS,” katanya kepada Media Asuransi, Senin, 18 Oktober 2021.
Sementara itu, pada perdagangan akhir pekan lalu di pasar spot, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditransaksikan menguat 0,30% ke level Rp14.074 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI rupiah ditransaksikan menguat 0,50% ke level Rp14.084 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
