Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak melemah seiring dengan fokus pasar ke hasil rapat Bank Sentral AS dan kekhawatiran varian omicron.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah berpotensi berbalik melemah terhadap dolar AS hari ini dengan fokus pasar ke hasil rapat Bank Sentral AS di hari Kamis dan kembalinya kekhawatiran pasar soal varian omicron setelah Inggris melaporkan kasus kematian karena virus ini kemarin.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Tertekan
“Pasar kemungkinan masih mengantisipasi kalau kalau The Fed mempercepat proses tapering-nya yang berujung ke percepatan kenaikan suku bunga acuannya. Pasar juga akan melihat kebijakan dari Bank Sentral lainnya yang akan diumumkan pekan ini termasuk BI,” jelasnya kepada Media Asuransi, Selasa, 14 Desember 2021.
Dia menjelaskan kabar dari Inggris soal kasus kematian karena varian omicron memunculkan kekhawatiran baru dan memberikan sentimen negatif ke pasar keuangan. Omicron ini memang masih menimbulkan ketidakpastian di pasar karena banyak negara masih mewaspadai penularan dan dampak dari varian virus baru ini meskipun observasi awal menunjukkan hanya gejala ringan pada orang yang terinfeksi.
“Hari ini, rupiah mungkin bergerak melemah ke kisaran Rp14.360, level tinggi kemarin dan support di kisaran Rp14.300.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan menguat 0,27% ke level Rp14.331 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI ditransaksikan menguat 0,22% ke level Rp14.346 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News