Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang menguat setelah indeks manufaktur di AS menunjukkan kontraksi.
Analis Sinarmas Future, Ariston Tjendra, menjelaskan rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS, setelah data indeks manufaktur di wilayah New York AS menunjukkan kontraksi yang dalam.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Masih Berpeluang Melemah
“Data indeks manufaktur tersebut -31,8, level terendah sejak April 2020. Hasil ini menambah kekhawatiran pasar soal kemungkinan resesi di AS,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa, 16 Mei 2023.
Selain itu, jelas dia, ekspektasi jeda kenaikan suku bunga acuan juga membantu pelemahan dolar AS.
Dari dalam negri, hasil surplus neraca perdagangan bisa memberikan persepsi positif terhadap rupiah meskipun terjadi penurunan ekspor dan impor. Penurunan ekspor dan impor dianggap wajar karena libur Idulfitri.
Menurut dia, pagi ini beberapa data ekonomi China yang akan dirilis bisa menjadi mover pasar. Data yang bagus bisa mendorong penguatan rupiah dan aset berisiko lainnya. Pasar menantikan data produksi industri dan penjualan ritel China untuk bulan April.
“Potensi penguatan ke arah Rp14.750, dengan potensi resisten di kisaan Rp14.830,” pungkas dia.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News