Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi mendapatkan tekanan dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah hari ini ke kisaran Rp14.360-Rp14.380 dengan potensi support di kisaran Rp14.320.
“Tekanan terhadap rupiah mungkin datang dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS, karena kini pasar mengantisipasi kemungkinan kenaikan 4 kali tahun ini dari sebelumnya 3 kali. Pasar juga sudah mengantisipasi kemungkinan kenaikan 50 basis poin di bulan Maret dari sebelumnya 25 basis poin,” katanya kepada Media Asuransi, Senin, 24 Januari 2022.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Masih Akan Tertekan
Menurutnya, pasar juga menantikan petunjuk lebih lanjut dari Bank Sentral AS dari pengumuman hasil rapat kebijakan moneter di hari Kamis dinihari WIB pekan ini. Pasar mengantisipasi The Fed bakal menyuarakan indikasi kebijakan yang lebih hawkish atau mendukung percepatan pengetatan moneter di AS untuk mengendalikan kenaikan inflasi.
Dari dalam negeri, jelasnya, pasar mewaspadai perkembangan varian Omicron. Perubahan kebijakan pembatasan aktivitas yang lebih ketat bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah.
“Sementara di sisi lain, membaiknya sentimen pasar di pasar saham Indonesia, yakni IHSG mendekati level all time high 6.754, bisa menahan pelemahan rupiah.”
Sementara itu pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,03% ke level Rp14.335 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI ditransaksikan melemah 0,05% ke level Rp14.347 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News