Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi masih bisa menguat seiring dengan kenaikan indeks saham global.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan nilai tukar rupiah mungkin masih bisa menguat hari ini seiring dengan kenaikan indeks saham global yang notabene adalah aset berisiko.
“Membaiknya pendapatan perusahaan menjadi cerminan perbaikan ekonomi di masa pandemi yang mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko,” jelasnya kepada Media Asuransi, Senin, 15 November 2021.
Dari dalam negeri, menurutnya, data neraca perdagangan bisa menjadi mover rupiah. Data yang surplus bisa membantu penguatan rupiah. Konsensus analis memperlihatkan impor yang kemungkinan meninggi. Tapi ini bisa diartikan impor dibutuhkan karena ekonomi dalam negeri mulai pulih.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Masih Berpeluang Tertekan
Di sisi lain, sambungnya, pelaku pasar masih mengkhawatirkan inflasi yang terus naik yang bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang terus meninggi terutama di AS juga bisa memicu Bank Sentral AS untuk mempercepat kenaikan suku bunga acuannya. “Dan ini bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.”
Dia menjelaskan, potensi penguatan rupiah ke arah Rp14.180 per dolar AS, sementara potensi pelemahan ke kisaran Rp14.250 per dolar AS.
Sementara itu pada perdagangan akhir pekan lalu di pasar spot nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,41% ke level Rp14.219 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI ditransaksikan menguat 0,31% ke level Rp14.243 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
