Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra mengatakan rupiah mungkin masih mendapatkan momentum penguatan dari kabar the Fed akan mengendurkan kenaikan suku bunga acuannya ke depan.
|Baca juga: The Fed Tak Agresif Lagi, Rupiah Berpotensi Menguat
“Kabar ini mendorong pelaku pasar kembali mengambil peluang masuk ke aset berisiko, dengan ekspektasi harga aset berisiko akan rebound lagi,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat 25 November 2022.
Menurutnya, potensi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa lanjut ke kisaran Rp15.630 per dolar AS, dengan potensi resisten di Rp15.680 per dolar AS.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,14% ke level Rp15.666 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,34% ke level Rp15.647 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News