Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan tertekan seiring dengan ekspektasi pengetatan kebijakan moneter AS.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa pelaku pasar kelihatannya masih harus mewaspadai pelemahan Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini.
“Data inflasi konsumen AS bulan April yang dirilis semalam menunjukkan tingkat inflasi yang masih tinggi di AS, dekat level tertinggi dalam 40 tahun. Data dirilis tumbuh 8,3%, tidak berbeda jauh dengan rilis bulan sebelumnya di level 8,5%,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 12 Mei 2022.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi Melemah
Menurutnya, data inflasi yang tinggi ini memvalidasi ekspektasi kebijakan pengetatan moneter AS yang lebih agresif ke depannya. Ekspektasi ini mendorong penguatan dolar AS karena yield obligasinya bakal naik.
Di sisi lain, ekonomi Dalam negeri yang kembali menggeliat karena perayaan Idul Fitri bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah. Ini mungkin bisa menjaga pelemahan rupiah tidak terlalu dalam. “Rupiah bisa saja kembali ditutup stagnan hari ini. Potensi kisaran Rp14.500-Rp14.580.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan stagnan di level Rp14.554 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah juga stagnan pada level Rp14.546.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News