Media Asuransi, JAKARTA – Kepala Departemen Pengawasan Asuransi dan Jasa Penunjang, OJK Sumarjono mengatakan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasonal (RPJPN) 2025-2045 yang disusun pemerintahan Prabowo Subianto secara tegas menempatkan sektor keuangan termasuk asuransi sebagai motor pendalaman intermediasi dan peningkatan produktivitas nasional.
|Baca juga: Kemenkeu: Ekonomi RI Tahan Banting di Tengah Guncangan Global
“Saat ini aset asuransi baru 5 persen dari PDB Nasional dan kita targetkan 20 persen terhadap PDB di 2045. Masih lebih rendah dari perbankan dan pasar modal,” ujar Sumarjono dalam Indonesia Economic & Insurance Outlook 2026 Media Asuransi, Senin, 22 Desember 2025.
Aset pasar modal di tahun ini mencapai 57,8 persen dari PDB Nasional, sementara rasio aset perbankan dibandingkan PDB Nasional saat ini mencapai 66,9 persen dari PDB Nasional.
Untuk menjadi negara maju, jelasnya, Indonesia membutuhkan peningkatan produktivitas, pendalaman permodalan dan transformasi struktur ekonomi dari agrikultur ke sektor jasa serta penguatan kualitas sumber daya manusia dan regulasi.
“Di sini peran asuransi bukan hanya sebagai pengelola risiko tapi sebagai stabilitator ekonomi dan penyedia perlindungan dalam jangka panjang,” jelasnya.
|Baca juga: Ekonomi Digital Diproyeksikan Capai US$360 M, OJK Bentuk Direktorat Pengawasan Bank Digital
Sumarjono menegaskan, industri asuransi diproyeksikan mesti tumbuh 7-9 persen bila ingin mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2029. Saat itu aset industri asuransi diperkirakan mencapai 10,5 persen dari PDB nasional.
Di tengah kontribusi asuransi terhadap PDB yang masih cukup rendah tersebut, Sumarjono mengatakan, industri butuh melakukan terobosan untuk menciptakan iklim asuransi yang baik dan tepercaya di masyaraat.
Adapun hal yang bisa dilakukan pertama, adalah menciptakan ekosistem yang baru. Kedua, menyediakan asuransi sebagai kebutuhan wajib, bukan lagi ini opsi.
“Jadi nanti kiranya kita ciptakan juga asuransi-asuransi wajib, seperti bencana dan lain sebagainya yang tentunya bukan hanya bermanfaat untuk masyarakat, tetapi juga menjaga stabilisasi dari APBN kita,” kata dia.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
