– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong Industri Jasa Keuangan untuk mengeluarkan produk-produk jasa keuangan yang sesuai untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang digenjot pemerintah. “Pembangunan infrastruktur penting agar aktivitas ekonomi bergerak lebih cepat, terutama di luar Jawa,” kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida dalam kuliah umum di kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga Bogor, 20 November 2017.
– Menurut Nurhaida, kebutuhan pembiayaan infrastruktur dari pihak swasta selama 2015-2019 sebesar Rp2.414 triliun yang ditargetkan berasal dari pasar modal, perbankan, dan perusahaan pembiayaan. “OJK mendorong diversifikasi pembiayaan infrastruktur seperti dari pasar modal yang sudah disiapkan membiayai pasar modal seperti Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) dan Reksadana Pembiayaan Penyertaan Terbatas (RDPT),” katanya dalam rilis yang diterima redaksi Media Asuransi. Ditambahkan, belum lama ini sejumlah perusahaan sudah mengeluarkan KIK EBA seperti Jasa Marga dan PLN serta Sarana Multigriya Finansial (SMF).
– Dalam kesempatan itu, Rektor IPB Herry Suhardiyanto mengharapkan OJK dapat memperbesar aliran ekonomi di kalangan masyarakat kecil seperti petani, nelayan, peternak, dan pengusaha kecil mikro. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts
Bisnis
Jaga Ekosistem Laut, Brantas Abipraya Tanam 2.500 Terumbu Karang di Banyuwangi
Rabu, 13 Agustus 2025
News in Brief