Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan OJK Fintech Days 2017 di Hotel Novotel Makassar Grand Shayla, mengangkat tema “Peranan Fintech Lending dalam Memperkuat Industri/Usaha Kecil dan Menengah serta E-Commerce di Wilayah Indonesia Timur”. Acara dibuka oleh Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Riswinandi bersama oleh Staf Ahli Gubernur Sulawesi Selatan Bidang Perekonomian Deny Irawan yang mewakili Gubernur Sulawesi Selatan. Acara yang digelar selama dua hari ini ditujukan untuk mendukung pertumbuhan lembaga jasa keuangan berbasis teknologi informasi sebagai alternatif pendanaan bagi masyarakat dan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di wilayah Indonesia Timur khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.
Riswinandi mengatakan bahwa industri fintech khususnya fintech Peer to Peer Lending (p2p lending) atau skema pendanaan gotong royong online terus menunjukkan pertumbuhan positif dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi primadona baru kegiatan keuangan. Kehadirannya memberi harapan besar dalam mendorong peningkatan inklusi keuangan. “Hingga bulan September 2017, pertumbuhan penyaluran dana melalui fintech peer to peer lending atau skema pendanaan gotong royong online di Indonesia mencapai Rp1,6 Triliun. Tidak hanya jumlah dan nilai transaksinya yang mengesankan, pertumbuhan fintech peer to peer lendingjuga terbukti dari menjamurnya jumlah pelaku usaha dan jenis layanan yang ditawarkan,” katanya dalam keterangan resminya 9 November 2017.
Fintech p2p lending merupakan sebuah platform teknologi yang mempertemukan secara digital peminjam yang membutuhkan modal usaha dengan pemberi pinjaman. Layanan p2p lending diharapkan dapat menjadi angin segar untuk menyiasati kebutuhan layanan pembiayaan dengan menghadirkan solusi khasFintech yang praktis, lincah dan diciptakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
OJK mencatat sampai saat ini terdapat 25 perusahaan fintech p2p lending yang sudah terdaftar atau mendapatkan izin dari OJK, 33 perusahaan sedang dalam proses pendaftaran, dan 27 perusahaan sudah menyampaikan minat untuk mendaftar. Sehingga secara total sampai dengan saat ini terdapat 85 perusahaan pinjam meminjam berbasis teknologi (p2p lending) yang beroperasi di seluruh Indonesia. Ken