1
1

OJK Ingatkan Masyarakat soal Ledakan Penipuan Tiket Pesawat Murah Jelang Akhir Tahun

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. | Foto: Media Asuransi/Muh Fajrul Falah

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap maraknya penipuan berkedok promo tiket pesawat murah yang kembali meningkat menjelang libur akhir tahun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi atau yang akrab disapa Kiki menjelaskan modus tersebut dilakukan dengan mengirimkan tautan promo palsu kepada target. Pelaku bahkan kerap menampilkan identitas palsu untuk meyakinkan korban.

“Menjelang akhir tahun, banyak sekali tawaran tiket murah. Itu banyak sekali korbannya. Pelaku bisa secara menyakinkan mengirimkan foto dirinya dengan KTP dirinya. Which is itu fake (palsu) semua. Itu gampang sekali dibuat,” jelas Kiki, di Jakarta, Senin, 1 Desember 2025.

Menurutnya banyak korban kehilangan uang setelah membuka tautan tersebut dan melakukan pembayaran, padahal promo yang ditawarkan merupakan penipuan. “Dan banyak sekali yang melaporkan kehilangan uang karena sudah mentransfer tiket-tiket murah yang ternyata itu semua scam,” tegasnya.

|Baca juga: Dana Nasabah Raib hingga Rp90 Miliar, Begini Respons Bos OJK soal Kasus Mirae Asset Sekuritas Indonesia

|Baca juga: Mirae Asset Respons Dugaan Akses Ilegal Akun yang Rugikan Nasabah Hingga Rp90 Miliar

Untuk mencegah korban semakin bertambah, Kiki mengimbau masyarakat agar tidak memberikan data pribadi kepada pihak mana pun, termasuk jika ada oknum yang menyamar sebagai institusi pemerintah atau pun lembaga resmi lainnya.

Ia menekankan pentingnya mengenali pola penipuan yang kian beragam. “Kalau ada orang menelpon masyarakat, misalnya, dari Dirjen Pajak, Direktur Dirjen Pajak, Dukcapil, dari bank maka ucapkan terima kasih informasi lalu tutup saja teleponnya,” bebernya.

Berdasarkan data OJK, Satgas PASTI menemukan 22.993 nomor telepon yang digunakan pelaku penipuan hingga Juni 2025. Satgas kemudian berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Komdigi) untuk melakukan pemblokiran terhadap nomor-nomor tersebut sebagai langkah pencegahan lebih lanjut.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ekspor Oktober 2025 Sebesar US$24,24 Miliar
Next Post 6 Rekomendasi Saham Pilihan yang Layak Masuk Radar Hari Ini

Member Login

or