Media Asuransi, JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK), Ogi Prastomiyono, mengatakan bahwa Indonesia mampu menunjukkan ketahanan yang luar biasa di tengah periode tidak pasti di 2022. Hal itu dia sampaikan saat memberikan sambutan dalam 9th AAUI International Seminar yang diadakan oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Kamis, 9 Maret 2023
“Sebagai permulaan, kita tentu bersyukur dengan fakta bahwa ekonomi Indonesia mampu menunjukkan ketahanan yang luar biasa di tengah periode ketidakpastian tahun lalu, yang disebabkan oleh efek gabungan dari inflasi pasca pandemi, konflik geopolitik, dan pengetatan ekonomi. kebijakan moneter, terutama di negara maju untuk mengelola tekanan inflasi,” kata Ogi.
Dia sampaikan selama tahun 2022, perekonomian nasional mencatat pertumbuhan yang solid sebesar 5,31 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain. Menurutnya, hingga Februari 2023, tingkat inflasi masih relatif terkendali sebesar 5,47 persen. “Sebagai akibat dari sinkronisasi kebijakan moneter dan fiskal, guna menjaga momentum pemulihan ekonomi dan memitigasi dampak ketidakpastian sosial ekonomi global,” tambahnya.
|Baca juga: OJK: Penerapan PSAK 74 untuk Perkuat Industri Asuransi
Hasil ini juga tidak terlepas dari, dukungan teknologi informasi dan digital juga membuka kemungkinan untuk meningkatkan akses terhadap produk dan layanan asuransi, serta mengatasi tantangan geografis, yang memungkinkan perusahaan asuransi menjangkau pasar yang lebih luas.
“Sebelum menutup sambutan ini, izinkan kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada AAUI, atas peran strategis dan pentingnya dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri asuransi Indonesia,” katanya.
Ogi juga berharap semoga AAUI dapat melanjutkan dampak positifnya di masa mendatang untuk bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan industri dalam membangun industri asuransi yang sehat, amanah, profesional, dan berdaya saing, sehingga industri ini dapat lebih berkontribusi bagi perekonomian Indonesia. “Khususnya dalam menciptakan perekonomian yang lebih baik. masyarakat yang tahan risiko,” tegasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News