1
1

OJK Menyelenggarakan Forum Edukasi dan Temu Bisnis Akses Keuangan Syariah untuk UMKM Santri

Agusman (keempat dari kiri) foto bersama pejabat dan pembicara di acara FEBIS di Yogyakarta, 30 September 2023. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus dorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah dengan menyelenggarakan kegiatan Road to Puncak Bulan Inklusi Keuangan dan Hari Santri: Forum Edukasi dan Temu Bisnis bagi Santri (FEBIS) di Wilayah DIY dan Jawa Tengah. Kegiatan ini diselenggarakan Menyambut Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang disemarakkan setiap bulan Oktober oleh regulator dan industri jasa keuangan.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, mengatakan bahwa OJK memandang penting untuk merancang sebuah program peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah terutama untuk santri, alumni santri dan mahasiswa (santripreneur).

“Kami berharap melalui kegiatan ini akan melahirkan lebih banyak entrepreneur santri untuk dapat mengoptimalkan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan keuangan syariah,” kata Agusman dalam keterangan resmi yang dikutip, Minggu, 1 Oktober 2023.

|Baca juga: Kolaborasi BI-PBNU dalam Akselerasi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah 

Lebih lanjut disampaikan bahwa Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi besar untuk pengembangan keuangan syariah. Berbagai cara harus dilakukan agar keuangan syariah semakin banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Digitalisasi industri keuangan syariah merupakan sebuah kebijakan yang perlu diimplementasikan untuk dapat terus bersaing di era yang serba cepat dan mudah saat ini.

Di sisi lain, pangsa pasar keuangan syariah baru sekitar 10 persen dari keuangan nasional. Ini perlu dukungan masyarakat luas termasuk kaum santri untuk terus dikembangkan. “Kita perlu memanfaatkan digitalisasi yang bisa memudahkan akses keuangan, tapi dengan tetap menjaga manajemen risiko supaya tetap dapat menjaga untuk perlindungan masyarakat,” kata Agusman.

Dia tambahkan, edukasi dan literasi keuangan syariah, juga penting untuk terus ditingkatkan agar pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah semakin baik. Tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan syariah hasil survei 2022 masing-masing 9,14 persen dan 12,12 persen.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MenKopUKM Apresiasi Dukungan Asosiasi Kawal Proses Importasi Yang Rugikan UMKM
Next Post Begini Cara Menjadi Eksportir Pemula yang Sukses

Member Login

or