Media Asuransi, JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, mengatakan bahwa hampir seluruh bank yang modal inti kurang dari Rp3 triliun, telah memenuhi ketentuan per November 2022. Namun, sebagian masih dalam proses, karena mereka perusahaan publik maka tengah melakukan rights issue di pasar modal.
“Sampai posisi pada saat ini dari 37 yang pernah saya sampaikan, ini hampir seluruhnya kelihatannya sekarang sudah memenuhi ketentuan (modal inti) Rp3 triliun. Hanya sebagian mungkin masih ada dalam proses listing atau proses rights issue di pasar modal,” kata Dian dalam jumpa pers secara daring, Selasa, 6 Desember 2022.
Meski demikian, Dian optimistis 37 bank umum tersebut akan dapat memenuhi kewajiban modal inti minimal Rp3 triliun, tepat waktu. “Saya optimistis semuanya pada akhirnya akan bisa kita selesaikan pada waktunya,” jelasnya.
|Baca juga: OJK: Pasar Saham Alami Penurunan 0,25 Persen di Akhir November 2022
Dian menambahkan, setelah pemenuhan modal inti Rp3 triliun tersebut, proses konsolidasi perbankan tidak akan berhenti. Regulator akan terus memantau kondisi pasar dan global untuk merespons bentuk industri perbankan yang dibutuhkan.
“Kita akan lakukan semacam riset atau tes kebutuhan ekonomi mengenai sebesar besar jumlah bank yang dibutuhkan di Indonesia agar bisa bekerja lebih kompetitif dan efisiensi. Sehingga masih butuh untuk menentukan berapa banyak bank umum dan BPR, untuk dukung ekonomi yang dinamis dan tumbuh dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Oleh sebab itu, OJK akan melihat perkembangan berikutnya. Namun, dengan pemenuhan modal inti Rp3 triliun ini, Dian optimistis perbankan dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian, juga memiliki daya tahan yang lebih kuat dari ancaman ekonomi nasional maupun global. Dengan penguatan modal inti tersebut, bank dapat lebih ekspansif lagi.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
