Media Asuransi, JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, mengatakan bahwa angka literasi asuransi nasional kini mengalami pertumbuhan yang signifikan. Di tahun 2022 literasi asuransi tersebut mampu menyentuh angka 31,72 persen.
Angka tersebut tumbuh 12,32 persen, jika dibandingkan 2019 yang sebesar 19,40 persen. Namun, Ogi mengatakan bahwa kinerja positif literasi asuransi berbanding terbalik dengan tingkat inklusi asuransi yang relatif stagnan.
|Baca juga: Bank Indonesia Bersinergi dengan Perguruan Tinggi Dorong Perluasan Literasi Keuangan UMKM
“Literasi untuk asuransi cukup meningkat, sementara untuk inklusinya itu relatif stagnan. Ini berbeda dengan lembaga jasa keuangan lainnya,” ujar Ogi dalam seminar online LPPI, Jumat, 23 Juni 2023.
Dalam data yang dipaparkan Ogi, terlihat angka inklusi perasuransian pada 2022 hanya mencapai 16,63 persen, itu berarti hanya tumbuh 3,48 persen jika dibandingkan pada tahun 2019 yang mampu tumbuh 13,15 persen.
Ogi melanjutkan, bahwa angka inklusi yang masih stagnan tersebut akan menjadi perhatian khusus OJK. “Terkait literasi dan inklusi, kita seluruh jajaran OJK terus mengkomunikasikan kepada stakeholder dan masyarakat,” pungkasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News