1
1

Oona Indonesia Luncurkan Asuransi Penyakit Kritis

(Dari kiri ke kanan) Julien Pierre Combaret (Commercial Director, Oona Indonesia); Vincent C. Soegianto (President Director & CEO CEO, Oona Indonesia); Mylene Ong (Group Chief Marketing Officer, Oona Insurance Group); Liani Chandra (Finance Director, Oona Indonesia); Fenni Sutanto (Technical Director, Oona Indonesia); Abhishek Bhatia (Founder & Group CEO, Oona Insurance Group). | Foto: Oona Insurance

Media Asuransi, JAKARTA – Oona Indonesia, perusahaan asuransi digital terkemuka, meluncurkan produk asuransi penyakit kritis pertamanya. Peluncuran produk ini menandai masuknya Oona Indonesia ke pasar asuransi kesehatan ritel di Indonesia.

Dirancang untuk menyederhanakan kerumitan yang selama ini dikaitkan dengan asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis Oona dapat dengan mudah dibeli secara online atau melalui agen asuransi Oona. Perlindungan dari produk ini mencakup penyakit kanker (semua stadium), stroke, dan serangan jantung yang merupakan penyebab utama kematian di Indonesia.

|Baca juga: Mengintip 5 Strategi Utama Oona Insurance di 2024

Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, penyakit tidak menular (PTM) menjadi 70% penyebab kematian dan merupakan sumber beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia. Kasus serangan jantung, stroke, dan kanker juga meningkat dalam 10 tahun terakhir, bahkan di kalangan anak muda.

Abhishek Bhatia, Founder dan Group CEO Oona Insurance, mengatakan asuransi kesehatan secara tradisional itu rumit dan mahal, tetapi di Oona mengubah hal itu. Melalui inovasi digital, jelasnya, Oona membuat asuransi lebih mudah diakses dan efisien.

“Dengan berfokus pada tiga penyebab utama kematian di Indonesia dan memungkinkan pelanggan membeli produk secara online atau melalui agen asuransi, kami memberikan perlindungan esensial yang memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa kerumitan yang tidak diperlukan. Menyederhanakan proses berasuransi tidak hanya mengurangi biaya tetapi juga meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan,” ujarnya dalam rilis dikutip, Kamis, 11 Juli 2024.

Asuransi penyakit kritis menawarkan perlindungan untuk ketiga penyakit kritis sekaligus, serta perlindungan terpisah untuk masing-masing penyakit mulai dari Rp5.500 per bulan. Pelanggan yang berusia mulai dari 17 tahun hingga 65 tahun dapat membeli asuransi ini, dengan perpanjangan hingga usia 70 tahun. Dengan proses yang terdigitalisasi, pelanggan dapat dengan mudah mengakses situs web MyOONA.id untuk membeli asuransi ini.

|Baca juga: WE+ Gandeng OONA Insurance dan KlikDokter, Luncurkan Produk Asuransi Kehamilan

Nasabah hanya perlu memilih perlindungan Penyakit Kritis yang diinginkan, lalu menjawab 4 pertanyaan sederhana tentang informasi pribadi– tanpa pemeriksaan atau catatan medis pada saat pembelian, kemudian memilih nilai pertanggungan yang diinginkan mulai dari Rp100 juta hingga Rp500 juta, untuk dapat mengetahui harga premi. Terakhir, pelanggan juga dapat memilih metode pembayaran yang diinginkan, termasuk cicilan kartu kredit dengan bunga 0%, dari berbagai bank yang tersedia.

Data dari BPJS Kesehatan juga menyatakan bahwa beban finansial penyakit katastropik mencapai Rp34,76 triliun (US$2,11 miliar) tahun lalu, meningkat dari Rp24,05 triliun ($1,5 miliar) pada tahun 2022. Selain itu, biaya perawatan kesehatan di Indonesia diprediksi akan meningkat sebesar 13,6%, melebihi inflasi Indonesia pada tahun 2022 sebesar 5,5%.

“Di Oona, kami percaya bahwa asuransi berkualitas adalah hak untuk semua orang. Kami sangat senang memperkenalkan produk Asuransi Penyakit Kritis Oona kepada masyarakat Indonesia. Dengan penerbitan polis secara real-time dan pembayaran santunan tunai 100% dari nilai pertanggungan, pelanggan memiliki fleksibilitas untuk menggunakan dana tersebut untuk biaya rumah sakit, biaya sehari-hari, atau kebutuhan lainnya. Dukungan finansial ini memungkinkan mereka untuk fokus pada hal yang benar-benar penting: perawatan dan pemulihan mereka,” kata Vincent C. Soegianto, Presiden Direktur & CEO Oona Indonesia.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Market Brief: Lonjakan Saham Semikonduktor Jadi Pemicu S&P 500 Tembus Level Tertinggi
Next Post IHSG Diprediksi Menguat, Ajaib Rekomendasikan Saham MEDC, BBRI, EMTK

Member Login

or