Media Asuransi – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, realisasi belanja negara sampai dengan akhir April 2021 mencapai Rp723,0 triliun atau 26,3 persen APBN 2021. Angka ini tumbuh signifikan sebesar 15,9 persen year on year (yoy). Realisasi belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp489,8 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp233,2 triliun.
Pandemi Covid-19 di Indonesia sendiri mulai Maret tahun lalu. Kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi, dan saat itu ekonomi masih stabil.
“APBN selain untuk perlindungan sosia, juga bekerja keras untuk pemulihan ekonomi,” kata Sri Mulyani saat jumpa pers APBN Kita edisi Mei, secara daring di Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021.
|Baca juga: Konsumen Mulai Percaya Diri Belanjakan Uangnya
Realisasi belanja pemerintah pusat tumbuh tinggi terutama didukung oleh pertumbuhan belanja K/L (Kementerian/Lembaga) sebesar 37,2 persen you dan belanja non K/L yang tumbuh 17,7 persen yoy. Realisasi belanja barang K/L tumbuh 87,1 persen, terutama didukung penanganan kesehatan dan vaksinasi, serta pemberian bantuan pelaku usaha mikro, serta memberikan manfaat berupa pengadaan 23,9 juta dosis vaksin, klaim biaya perawatan untuk 159,7 ribu pasien Covid-19, pemberian bantuan kepada 8,29 juta pelaku usaha mikro, dan pemberian BOS Kemenag kepada 3,45 juta siswa sekolah swasta, serta pemeliharaan infrastruktur jalan dan jaringan senilai Rp1,5 triliun.
Selanjutnya, realisasi belanja modal tumbuh signifikan sebesar 132,4 persen, terutama berasal dari proyek infrastruktur dasar dan infrastruktur konektivitas. Realisasi belanja modal antara lain digunakan untuk penyelesaian pembangunan bendungan sebesar 61,61 persen dari target 10 bendungan baru dan 43 lanjutan senilai Rp7,82 triliun, pembangunan jaringan irigasi sepanjang 600 km dengan progress sebesar 23,87 persen, rehabilitasi sepanjang 3.900 km dengan progres sebesar 24,23 persen, dan pembangunan jalur KA yang telah terealisasi sebesar 66,58 persen dari target 236,66 km.
|Baca juga: Danamon Dukung Program Vaksinasi Covid-19 untuk Sektor Jasa Keuangan
Selain itu, belanja modal juga telah digunakan untuk pembangunan jalan sepanjang 59,14 km senilai Rp0,5 triliun dan pembangunan jembatan sepanjang 3,31 km senilai Rp0,2 triliun.
Belanja Daerah Baru 12%
Namun disayangkan pemerintah daerah tidak seirama dengan pemerintah pusat karena belanja daerah masih rendah. Realiasi belanja daerah hingga April 2021 sendiri sebesar Rp 143,89 triliun atau 12,7% dari APBD.
“Kita sudah menyampaikan kemarin di DPR juga beberapa hal yang perlu untuk diperbaiki dari pengelolaan APBD ini. Belanja daerah kita masih rendah pada saat kita melakukan counter cyclical in action,”ungkapnya. Wan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News