Media Asuransi, JAKARTA – Pelonggaran pembatasan pergerakan orang di Indonesia pada tahun 2022, berdampak meningkatnya jumlah penumpang angkutan umum jarak jauh selama periode Januari-November 2022. Data yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik menunjukkan peningkatan jumlah penunmpang pesawat dan kereta api naik lebih dari 80 persen dalam setahun terakhir, sedangkan jumlah penumpang kapal api meningkat 18 persen di periode yang sama.
Dikutip dari laman BPS, Rabu, 4 Januari 2023, jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada November 2022 sebanyak 4,6 juta orang, naik 1,06 persen dibanding kondisi pada Oktober 2022 (month on month/mom). Sementara itu, jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 5,21 persen menjadi 934,3 ribu orang.
|Baca juga: Tiket Kereta Api Go Show, Solusi Tepat Untuk Perjalanan Dadakan
Selama Januari–November 2022, jumlah penumpang domestik sebanyak 47,3 juta orang, naik sebesar 81,32 persen secara setahunan (year on year/yoy) dan jumlah penumpang internasional tercatat sebanyak 6,0 juta orang, meningkat 1.030,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
BPS melaporkan data jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang berangkat pada November 2022 tercatat 1,5 juta orang, atau naik 0,50 persen mom dibanding Oktober 2022. Jumlah barang yang diangkut turun 0,68 persen menjadi 27,6 juta ton.
Selama Januari–November 2022, jumlah penumpang angkutan laut mencapai 16,1 juta orang atau naik 18,48 persen yoy dibanding dengan periode yang sama tahun 2021. Sementara itu jumlah barang yang diangkut naik 2,31 persen atau mencapai 293,7 juta ton.
Menurut BPS, jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada November 2022 sebanyak 26,9 juta orang atau turun 2,48 persen mom dibanding Oktober 2022. Serupa dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api mengalami penurunan 1,78 persen menjadi 5,4 juta ton.
Selama Januari–November 2022, jumlah penumpang mencapai 247,3 juta orang atau naik 86,87 yoy persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Jumlah barang yang diangkut kereta api juga mengalami kenaikan, yaitu sebesar 13,91 persen menjadi 56,1 juta ton.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News