Media Asuransi, GLOBAL – Menurut Ernst & Young (EY), sebuah firma jasa profesional, pasar asuransi kendaraan bermotor di Inggris bakal menghadapi tahun yang paling menantang sejak 2011. Hal tersebut dilihat dari catatan Net Combined Ratio (NCR) yang merugi sebesar 112,8 persen pada 2023.
Akan tetapi dengan menurunnya inflasi dan meningkatnya premi, diperkirakan pasar asuransi kendaraan bermotor kembali ke profitabilitas. Hal ini terjadi setelah 2022 yang lesu, ketika sektor ini mengalami NCR sebesar 111,1 persen.
Meningkatnya biaya klaim, yang didorong oleh inflasi tinggi yang berkelanjutan, meningkatnya biaya bahan dan tenaga kerja, serta premi yang tidak dapat mengimbangi inflasi klaim, turut menyulitkan.
Namun, dengan inflasi yang kini menurun dan premi yang meningkat di akhir 2023, EY mengantisipasi kembalinya profitabilitas untuk sektor asuransi kendaraan bermotor di Inggris pada 2024, dengan perkiraan NCR sebesar 96 persen.
|Baca juga: OYO Raih Pendanaan Baru sebesar US$50 Juta
UK Insurance Partner EY Mat Wheatley mengatakan inflasi yang tinggi dan kenaikan biaya telah mengakibatkan beberapa tahun yang sangat sulit bagi sektor asuransi kendaraan bermotor di Inggris. Hal ini terutama terjadi pada 2023, yang juga melihat neraca keuangan yang terkena dampak dari keterlambatan reaksi terhadap penyesuaian premi yang diwajibkan pada 2022.
“Ini merupakan masa-masa sulit bagi sektor ini, tetapi tidak hanya menantang bagi perusahaan dengan 2023 juga sulit bagi konsumen asuransi kendaraan bermotor yang telah menghadapi peningkatan tajam dalam premi untuk menyesuaikannya dengan inflasi klaim,” jelas Wheatley, dikutip dari Reinsurance News, Selasa, 16 Juli 2024.
Namun, dengan inflasi yang kini turun dan biaya klaim yang menurun, berita yang lebih baik akan segera muncul bagi perusahaan asuransi dan konsumen, dan Wheatley berharap untuk melihat sektor asuransi kendaraan bermotor kembali ke profitabilitas tahun ini.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News