1
1

Pasar Kripto Terus Merana Tak Kunjung Bullish

Perdagangan kripto. } Foto: Freepick

Media Asuransi, JAKARTA – Menjelang akhir pekan ke-3 Agustus 2022, market aset kripto terus tertunduk lesu. Pergerakan harga 10 kripto berkapitalisasi besar atau big cap secara keseluruhan semuanya kompak nyaman di zona merah sepanjang pekan ini.

Melansir CoinMarketCap pada hari Jumat, 19 Agustus 2022 pukul 11.00 WIB, nilai Bitcoin bertengger di zona merah dengan harga US$22.767 atau turun 2,95% dalam 24 jam terakhir. Altcoin lainnya, Ethereum (ETH) masih lebih baik meski sama-sama anjlok di 1,72% ke US$1.818. Kripto lainya, Cardano (ADA), Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) anjlok lebih dari 4%.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan bahwa market kripto masih belum bisa bangkit dari keterpurukan. Saat ini, banyak investor yang terlihat sangsi melakukan akumulasi kripto lantaran sentimen makroekonomi sedang tidak baik-baik saja.

|Baca juga: Harga Aset Kripto Melonjak di Hari Kemerdekaan

Salah satu faktor yang menghambatnya adalah The Fed menerbitkan risalah rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) Juli pada Kamis, 18 Agustus 2022 lalu, yang menegaskan bahwa mereka akan terus mengetatkan kebijakan suku bunga acuannya hingga inflasi benar-benar terkendali.

“Risalah itu membuat investor bingung dengan sikap The Fed. Padahal sebelumnya, mereka memberi sinyal ada kemungkinan melonggarkan kebijakan moneternya selepas September mendatang. Kalau tidak benar terjadi dan ada pengetatan kebijakan moneter ditakutkan menghambat likuiditas di pasar aset berisiko, termasuk kripto,” kata Afid.

Di sisi lain, kabar mengenai tingkat Inggris yang mencapai 10,1% pada Juli 2022 juga sedikit banyak menekan laju market kripto. Perlu diketahui angka inflasi di Inggris itu merupakan Tertinggi dalam 40 Tahun terakhir.

Adanya penguatan nilai indeks Dolar AS juga menekan performa aset kripto. Nilai indeks Dolar AS pada Jumat, 19 Agustus 2022 pagi, sempat menyentuh level 107,6 alias meningkat dari periode sama sehari sebelumnya 106,5.

|Baca juga: Indonesia Mau Buka Bursa Kripto, Ini Bocorannya

“Investor yang memegang kripto sebagian besar menjualnya asetnya karena  berisiko, seperti saham, jadi mereka lebih memilih untuk memegang dolar AS terlebih nilainya sedang menguat,” ujar Afid.

 

Analisa Gerak Bitcoin & Ethereum

Sementara itu, pergerakan Bitcoin kembali berada di bawah day-20 exponential moving average (EMA) dan ada kemungkinan meneruskan laju penurunannya. Level support BTC terdekat kini berada pada harga US$ 22.370, jika titik tersebut tertembus bisa menarik harga ke level US$20.701. Sementara, target rebounce BTC berada di level resistance pada level US$23.362.

Adapun, Ethereum (ETH) juga menunjukkan tren penurunan dalam lima hari terakhir. Meski demikian, sejak 19 Juni lalu, nilai ETH sudah naik 109% dari US$880,93 ke US$1.818. Kenaikan ini diduga merupakan respons dari antisipasi pasar terhadap The Merge, yaitu transisi jaringan Ethereum ke proof-of-stake dari proof-of-work.

“Tapi saat ini ETH sedang menguji pertahanan harganya di level support US$1.783, apabila terjadi breakdown, kemungkinan ETH turun lebih dalam capai level US$1.663. Resistance ETH ada di level US$1.915,” pungkas Afid.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tokocrypto dan UNS Kolaborasi Dirikan Pusat Inovasi dan Literasi Blockchain
Next Post 20 Perusahaan Asuransi di APAC Catatkan Premi US$908,6 Miliar

Member Login

or