1
1

Pasar Kripto Tuai Sentimen Positif dari Keputusan The Fed

Ilustrasi perdagangan kripto. | Foto: freepick

Media Asuransi, JAKARTA – Pasar kripto merespons positif keputusan Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%-4,5% setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Januari.

Keputusan ini dianggap sebagai sinyal stabilitas likuiditas, mendorong Bitcoin (BTC) melonjak ke atas US$105.000 pada Kamis (30/1), setelah sebelumnya menyentuh level terendah US$101.429. Keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga tidak hanya berimbas pada Bitcoin tetapi juga pada pasar kripto yang lebih luas.

Token Ethereum (ETH) naik sekitar 1,70%, sementara XRP melonjak 1%. Sikap wait-and-see dari Ketua Fed Jerome Powell juga meredakan kekhawatiran tentang kemungkinan kenaikan suku bunga di masa depan, yang selama ini menjadi faktor penghambat bagi aset berisiko seperti kripto.

|Baca juga: Nilai Transaksi Kripto di Indonesia Melonjak 356% pada 2024

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menilai bahwa keputusan The Fed yang menahan suku bunga ini memberikan dorongan positif bagi pasar kripto, terutama Bitcoin. “Stabilitas suku bunga menciptakan lingkungan yang lebih menarik bagi investor untuk beralih ke aset berisiko tinggi seperti kripto. Investor cenderung mencari peluang di aset yang memberikan imbal hasil lebih besar, terutama dalam kondisi di mana ekspektasi pemangkasan suku bunga masih belum pasti,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip, Minggu, 2 Februari 2025.

Lebih lanjut, Fyqieh menyoroti bahwa pola pergerakan Bitcoin saat ini menunjukkan indikasi breakout dari pola bull flag, yang berpotensi membawa harga BTC ke level US$116.000 atau sekitar Rp1,88 miliar dalam beberapa sesi mendatang.

“Jika BTC mampu mempertahankan level di atas US$105.000, maka kita bisa melihat momentum bullish yang lebih kuat,” tambahnya.

Salah satu faktor utama yang mendukung kenaikan Bitcoin adalah menurunnya daya tarik investasi di instrumen pendapatan tetap. Dengan suku bunga yang stabil, investor cenderung mencari alternatif dengan potensi keuntungan lebih tinggi, seperti ekuitas dan kripto.

|Baca juga: Survei Consensys: Kesadaran Publik terhadap Kripto di Indonesia Meningkat

Di sisi lain, pasar ETF Bitcoin-spot di AS juga menunjukkan arus masuk bersih sebesar US$120,4 juta pada 29 Januari, menandakan meningkatnya minat investor institusional. Namun, kebijakan kripto dari pemerintah AS juga menjadi faktor yang perlu dicermati. Perintah eksekutif terbaru Presiden Donald Trump terkait aset digital membentuk Kelompok Kerja Kepresidenan tentang Pasar Aset Digital.

Hal ini memunculkan spekulasi tentang kemungkinan pembentukan Cadangan Bitcoin Strategis (SBR) oleh pemerintah AS. Senator Cynthia Lummis juga telah mengajukan Undang-Undang Bitcoin, yang mengusulkan pembelian 1 juta BTC oleh pemerintah AS selama lima tahun. Jika regulasi ini disahkan, maka keseimbangan pasokan-permintaan Bitcoin akan berubah signifikan.

 

Ekspektasi Pasar Kripto ke Depan

Meski Bitcoin mengalami reli dalam beberapa hari terakhir, investor masih mengamati berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar. Salah satu perhatian utama adalah kemungkinan tekanan politik terhadap The Fed di bawah kepemimpinan Trump. Beberapa analis memperkirakan bahwa Trump bisa mendorong kebijakan moneter yang lebih akomodatif untuk menurunkan suku bunga, meskipun Powell menegaskan independensi The Fed.

Selain itu, perkembangan di sektor derivatif juga memberikan sentimen positif bagi pasar. CME Group berencana memperkenalkan produk berjangka Bitcoin dan Ether di platform Robinhood, sementara SEC sedang mengevaluasi berbagai proposal ETF kripto, termasuk yang berfokus pada memecoin.

|Baca juga:Data Pasar Tenaga Kerja AS Bakal Pengaruhi Pergerakan Harga Kripto Pekan Ini

“Secara teknikal, pergerakan Bitcoin menunjukkan potensi kenaikan lebih lanjut. Breakout dari pola bull flag memberikan indikasi bahwa BTC bisa mencapai level rekor baru dalam beberapa bulan ke depan. Jika sentimen pasar tetap positif dan tidak ada hambatan regulasi yang signifikan, maka tahun 2025 bisa menjadi momentum bagi Bitcoin untuk mencapai titik tertinggi sepanjang masa,” kata Fyqieh.

Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga telah memberikan angin segar bagi pasar kripto, dengan Bitcoin mengalami kenaikan signifikan. Sentimen investor juga semakin kuat dengan arus masuk ke ETF Bitcoin-spot dan potensi kebijakan kripto yang lebih akomodatif di bawah pemerintahan Trump Menurut Fyqieh, keberlanjutan momentum bullish Bitcoin sangat bergantung pada kemampuannya mempertahankan level kunci di atas US$105.000.

“Jika berhasil, BTC bisa menuju target harga US$116.000 dan bahkan lebih tinggi. Dengan berbagai faktor pendukung yang ada, pasar kripto bisa terus mengalami pertumbuhan positif dalam waktu dekat.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 3 Langkah Jaga Ketahanan Finansial dari Astra Life
Next Post CIMB Niaga Dukung Peresmian Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia

Member Login

or