Media Asuransi, JAKARTA – Pasar modal diharapkan mampu menjadi solusi alternatif yang cukup menarik bagi perusahaan untuk memperkuat struktur permodalan. Terutama di saat ini, likuiditas industri perbankan semakin ketat dengan adanya kenaikan suku bunga yang terus meningkat.
Hal ini disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, pada acara Sosialisasi Pasar Modal sebagai Alternatif Sumber Pendanaan Perusahaan di Batam, Selasa, 8 November 2022.
Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) ini diselenggarakan OJK bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO), yakni PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk meningkatkan pendalaman pasar keuangan. Yakni dengan mendorong para perusahaan agar dapat memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan dan pengembangan perusahaan.
|Baca juga: OJK Fokus Lindungi Investor Pasar Modal
“Akan ada banyak manfaat yang didapatkan apabila perusahaan melakukan penawaran umum di pasar modal. Yaitu mendapatkan pendanaan tanpa batas, meningkatkan kinerja, nilai perusahaan, citra perusahaan, profesionalisme yang pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas dari karyawan, serta mendapatkan insentif pajak berupa penurunan tarif PPh Badan,” terang Inarno.
Lebih lanjut dia paparkan stabilitas kinerja Pasar Modal Indonesia sepanjang tahun 2022 yang masih mencatatkan pertumbuhan positif dan cukup menggembirakan. Pada kuartal III/2022, pertumbuhan IHSG maupun nilai kapitalisasi pasar telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni IHSG di level 7.318,016 pada tanggal 13 September 2022 dan nilai kapitalisasi pasar menyentuh Rp9.560 triliun pada tanggal 15 September 2022.
Ditambahkan, per tanggal 3 November 2022, IHSG sudah kembali menguat dan berada pada posisi 7.034,57 poin atau naik sebesar 6,88 persen year to date (ytd). Sementara itu, nilai market capitalization juga telah meningkat menjadi Rp9.399 triliun atau naik sebesar 13,12 persen ytd.
Sepanjang tahun 2022, OJK telah mengeluarkan surat Pernyataan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum untuk 191 emisi yang terdiri dari 52 Penawaran Umum Perdana Saham, 24 Penawaran Umum Terbatas, 18 Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk, 97 Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk di tahap I dan tahap II, dengan total keseluruhan nilai hasil Penawaran Umum sebesar Rp228,52 triliun. Dari 191 kegiatan emisi tersebut, 58 diantaranya adalah emiten baru yang terdiri dari 50 emiten saham dan 8 emiten obligasi atau sukuk.
Selain kegiatan Sosialisasi Pasar Modal sebagai Alternatif Sumber Pendanaan Perusahaan, dalam rangkaian SEPMT Batam ini juga menggelar berbagai kegiatan seperti media gathering, CSR, sosialisasi kepada komunitas lokal di wilayah Batam, Kepulauan Riau, serta pertemuan dengan calon emiten pontensial di Kepulauan Riau.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News