Media Asuransi, GLOBAL – Pasar reasuransi penerbangan terus bergulat dengan tantangan dan ketidakpastian. Demikian menurut laporan terbaru broker reasuransi global Gallagher Re tentang pasar asuransi penerbangan.
Meskipun ada beberapa tanda perbaikan dalam tingkat kapasitas retro penerbangan, lanskap secara keseluruhan tetap rapuh. Demikian dilansir dalam laman Reinsurance News.
Harga di pasar reasuransi penerbangan telah mengalami hardening sebagai akibat dari penurunan kerugian besar yang diamati pada kuartal terakhir tahun 2022. Tren ini terus berlanjut hingga tahun 2023, dengan penyesuaian harga yang lebih tinggi untuk program-program baru yang selaras dengan pembaruan sebelumnya.
|Baca juga: Pasar Reasuransi Properti & Kecelakaan Global Diperkirakan Capai US$478,97 Miliar
Pengetatan kapasitas di pasar retro pada awal tahun ini cukup menonjol, namun penarikan diri Tokio Marine baru-baru ini dari segmen ini telah menimbulkan kekhawatiran. Keluarnya peserta utama di segmen pasar yang kecil ini diperkirakan akan berdampak signifikan. Akibatnya, tingkat harga diperkirakan akan tetap berada pada tingkat tinggi saat ini, sehingga menempatkan tekanan yang berkelanjutan pada harga excess of loss (XOL) tingkat pertama.
Meskipun perusahaan asuransi langsung belum bereaksi dengan kuat terhadap kenaikan harga reasuransi, tekanan semakin meningkat karena margin keuntungan tertekan akibat pelunakan tarif all risks maskapai penerbangan yang dikombinasikan dengan tarif reasuransi yang mengeras.
Gallagher Re memperingatkan bahwa perusahaan asuransi langsung dapat menghadapi tantangan dalam memenuhi target akhir tahun mereka, jika marjin keuntungan terus menyusut. Dalam kasus seperti itu, beberapa perusahaan asuransi mungkin terpaksa mengurangi operasi atau bahkan keluar dari pasar pada tahun 2024.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News