1
1

Pasar Saham Melemah 4,08 Persen di Mei 2023

Grafis perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Di tengah meningkatnya volatilitas di pasar keuangan akibat sentimen negatif global, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat indeks pasar saham di Indonesia melemah 4,08 persen month to date (mtd) ke level 6.633,26 di Mei 2023. Nonresident mencatatkan inflow sebesar Rp1,67 triliun mtd, jauh menurun dibandingkan pada April 2023 dengan inflow Rp12,29 triliun mtd.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan bahwa pelemahan IHSG didorong pelemahan saham di sektor energi dan basic materials yang sejalan dengan perkembangan harga komoditas. “Secara year to date (ytd), IHSG tercatat melemah sebesar 3,17 persen dengan nonresident membukukan net buy sebesar Rp20,58 triliun,” katanya dalam jumpa pers secara daring, Selasa, 6 Juni 2023.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,91 persen mtd dan 5,46 persen ytd ke level 363,61. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor nonresident tercatat sebesar Rp307,32 miliar mtd atau Rp695,66 miliar ytd.

|Baca juga: OJK: Tumbuh 8,08 Persen Yoy, Pertumbuhan Kredit Perbankan per April 2023 Melemah

Di sisi lain, pasar SBN masih melanjutkan tren positif dan membukukan dana masuk investor asing. Per 29 Mei 2023, nonresident mencatatkan inflow Rp7,29 triliun mtd, sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 17,70 bps (basis points) mtd di seluruh tenor. Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 40,51 bps di seluruh tenor dengan nonresident mencatatkan net buy sebesar Rp67,79 triliun ytd.

Sementara itu, di industri reksa dana, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp504,69 triliun atau naik 1,55 persen (mtd) dengan investor reksa dana membukukan net subscription sebesar Rp6,66 triliun (mtd). Secara ytd, NAB menurun 0,03 persen dan masih tercatat net redemption sebesar Rp2,64 triliun.

“Penghimpunan dana di pasar modal di Mei masih terjaga tinggi, yaitu sebesar Rp102,10 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 35 emiten. Di pipeline, masih terdapat 117 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp139,29 triliun dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 63 perusahaan,” jelas Inarno.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, hingga 31 Mei 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 404 Penerbit, 153.662 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp869,47 miliar.

Lebih lanjut dijelaskanya bahwa dalam rangka penegakan hukum di bidang pasar modal, sejak 1 Januari sampai dengan 25 Mei 2023, OJK telah mengenakan sanksi administratif atas pemeriksaan kasus di Pasar Modal kepada 14 Pihak yang terdiri dari 1 pencabutan izin dan 13 peringatan tertulis serta mengenakan sanksi administratif berupa denda atas keterlambatan dengan nilai sebesar Rp5.238.480.000 kepada 99 pelaku jasa keuangan di pasar modal.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MARKET REVIEW: Koreksi GOTO, AMRT, dan ICBP Picu Penurunan IHSG
Next Post Rupiah Diperkirakan Berpeluang Menguat terhadap Dolar AS

Member Login

or