Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama mencatat pergerakan pasar saham dalam sepekan ke depan berpotensi akan bergerak sideways. Investor saham diharapkan dapat memanfaatkan momen buy on weakness, sedangkan pada pasar obligasi diprediksi masih melanjutkan pergerakan positif dalam rentang terbatas.
Dikutip dari Weekly Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta menjelaskan kinerja IDX Composite (IHSG) dalam sepekan terakhir terkoreksi sebesar -1,18% ke level 6.707,76. Penurunan pada indeks dipengaruhi oleh asing melakukan aksi outflow. “Terlihat dalam sepekan terakhir, pada pasar (All Market) asing melakukan aksi net foreign sell sebanyak Rp1,10 triliun.”
Sentimen dari domestik masih kondusif yakni rilis data survei tingkat kepercayaan konsumen meningkat di level optimisnya sebesar 126,1 poin (vs 123 poin pada Maret 2023) dan rilis data penjualan ritel meningkat sebesar 4,9% YoY (vs 0,6% pada Februari 2023).
|Baca juga: Market Brief: S&P 500 Menguat, Sebab Negosiasi Debt Ceiling di Washington Akan Berlanjut
Namun, dengan kuatnya sentimen dari global membuat investor asing melakukan aksi outflow dari pasar saham domestik. Sentimen global yang membayangi psikologi pasar yakni dari AS yang berpotensi default dan kehabisan likuiditas jika Kongres tidak menaikkan plafon utang AS.
Departemen Keuangan AS memperkirakan akan mulai kehabisan likuiditas paling cepat tanggal 1 Juni 2023. Hal ini akan memiliki konsekuensi luas bagi ekonomi AS dan global. Dari sisi AS, kemungkinan yang bisa terjadi yakni penundaan pembayaran gaji puluhan juta pekerja sektor publik.
Dari sisi global, nilai tukar dollar akan turun tajam, serta dapat melonjaknya harga minyak dan komoditas lainnya. Sehingga potensi inflasi global akan kembali menguat. Menteri Keuangan Janet Yellen mendesak pemerintah AS dan Kongres agar bisa memberikan solusi terkait masalah tersebut.
Sentimen dari China, rilis data inflasi china menurun ke level 0,1% pada April (vs 0,7% pada Maret 2023). Hal ini menandakan reopening China belum memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan aktivitas perekonomian. Sedangkan pada pasar Obligasi, Infovesta Gov. Bond Index dalam sepekan meningkat sebesar 0,09% ke level 9.938,32. Tren indeks yang terus mengalami peningkatan menandakan pasar obligasi semakin optimistis.
Sentimen penggerak pasar obligasi yakni rilis data inflasi AS turun menjadi 4,9% YoY dan melebihi ekspektasi pasar. Serta rilis data PPI (yang disukai The Fed untuk menentukan kebijakan moneternya) turun menjadi 2,3% YoY pada April 2023. Beberapa sentimen ini menjadi katalis utama yang mendorong penguatan pasar obligasi domestik.
“Pergerakan indeks dalam sepekan kedepan, pada pasar saham (IHSG) berpotensi akan bergerak sideways. Investor saham diharapkan dapat memanfaatkan momen buy on weakness. Sedangkan pada pasar obligasi diprediksi masih melanjutkan pergerakan positif dalam rentang terbatas.”
Melihat sentimen rilis data domestik pada minggu ini menunjukan kearah positif. Namun investor juga perlu memperhatikan sentimen dari global khususnya dari AS seperti pembahasan plafon utang dan testimoni terbaru dari Gubernur The Fed, Jerome Powell.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News